Sinta Nuriyah Wahid saat bersama Kapolri Jenderal Tito Carnavian. FOTO:IST/ILUSTRASI

UNGARANNEWS.COM. BREBES- Istri presiden RI ke 4 Gus Dur, Dra Hj Shinta Nuriyah Abdurrahman Wahid, mengatakan kebhinekaan atau keragaman yang dimiliki bangsa Indonesia, semakin menjadikan bangsa ini lebih kuat. Hal tersebut karena Indonesia sendiri dibangun di atas perbedaan dan hadir untuk mempersatukannya.

“Persatuan diatas perbedaan, telah diletakan oleh para tokoh kita terdahulu dengan semboyan Bhineka Tunggal Ika. Di samping juga telah membuat dasar falsafah NKRI yang mengayomi sebuah bentuk dasar negara yang kita kenal Pancasila,” jelasnya saat mengisi kegiatan buka bersama di Aula Pendopo Bupati II, Kecamatan Bumiayu.

Untuk itu lanjut dia, menjadi kewajiban kita sebagai generasi penerus untuk menjaga, merawat serta mempertahankan keaslian Pancasila. Shinta mengakui, jika dirinya hidup di sebuah Negara yang penduduknya sangat majemuk. Kondisi kemajemukan yang kokoh dengan semboyan Bhineka Tunggal Ika (berbeda tetap satu juga).

“Berbeda pulau, setiap pulau berbeda agama, pekerjaan, nasib, budaya, makanan. Namun itu semua terasa indah jika di dalamnya, tersirat makna Kebhinekaan,” ucapnya.

Dari perbedaan tersebut, Shinta mengingatkan tidak boleh ada ungkapan saling menghina, saling fitnah dan saling menghujat. “Perbedaan justeru menjadi keindahan yang harus terus dirawat, dipertahankan dan dijadikan kebanggaan bersama,” ingatnya.

Wakil Bupati Brebes Narjo yang hadir dalam kegiatan tersebut menyampaikan, banyak makna yang didapat dari kehadiran Hj Shinta Nuriyah Abdurrahman Wahid ini. Saat menyampaikan sambutan Bupati Brebes Hj Idza Priyanti yang berhalangan hadir, Wabup mengungkapkan apresiasinya kepada masyarakat yang telah turut serta mensukseskan gelaran Pemilu 2019 melalui kehadiran di masing-masing TPS.

“Mari kita kuatkan persaudaraan yang baik dan harmonis, meski penuh tantangan Kobarkan terus semangat guyub rukun dan gotong royong,” ucapnya.

Kegiatan digelar oleh Barikade Gusdur Bumiayu Raya bersama Pemkab Brebes dan organisasi kemasyarakatan ini, diikuti oleh anak yatim piatu, kaum dhuafa, penarik becak serta tokoh lintas agama.

Ketua penyelenggara H Muhammad Sodikin, didamping Sekretaris Jefry Arsya Robby mengatakan, buka puasa bersama Shinta Nurwahid mengusung tema dengan berpuasa kita padamkan kobaran api kebencian dan hoaks.

“Kegiatan juga diisi dengan santunan kepada 250 anak yatim dan duafa,” katanya. (rateg/tm)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here