Kapolres Semarang AKBP Adi Sumirat memberi sambutan dalam wisuda Perpisahan Angkatan XXVII Ponpes Islam Al Irsyad Tengaran, Minggu (19/5/2019).

UNGARANNEWS.COM. TENGARAN– Ponpes Al-Irsyad berlokasi di Kecamatan Tengaran, Kabupaten Semarang menggelar acara wisuda santri, Minggu (19/5/2019) pagi. Sebanyak 185 santri mengikuti wisuda didampingi para orangtua masing-masing.

Hadir dalam kesempatan ini Kapolres Semarang AKBP Adi Sumirat dan Kapolsek Tengaran AKP Mudjiyono, para tokoh agama dan tokoh masyarakat setempat.

Kapolres dalam sambutan menyampaikan selamat kepada para wisudawan yang telah berhasil menempuh pendidikan yang tidak hanya kurikulum umum namun juga kurikulum pondok dalam mengaji ilmu agama.

“Dalam kesempatan di bulan mulia penuh berkah ini saya tidak lupa menyampaikan selamat berpuasa kepada para santri yang mengikuti wisuda, para pengasuh ponpes Al-Irsyad dan para orangtua yang hadir dalam kesempatan penuh bahagia dan berkah ini,” ujarnya di hadapan ratusan orangtua santri dan para tamu undangan.

Kapolres tidak lupa mendoakan wisudawan semoga dapat mengamalkan ilmu agamanya dalam masyarakat dan menjadi generasi masa depan bangsa yang memiliki akhlakul karimah.

“Saat ini bangsa kita banyak anak-anak muda yang mengalami degradasi moral, mudah terpengaruh hoaks dan pergaulan yang tidak baik. Bahkan di Kabupaten Semarang belum lama ini ada kejadian anak bunuh bapaknya. Semoga ini tidak terjadi pada para wisudawan,” ulasnya.

Disebutkan Kapolres para wisudawan setidaknya sudah dibekali berbagai ilmu pelajaran agama, diantara sedikitnya ada 3 dimensi yang diajarkan, yakni dimensi inteltual, dimensi spiritual, dan dimensi emosinal.

Al Ustadz Muhammad Qosim, Lc, salah satu pengasuhan ponpes Al Irsyad berpesan kepada wisudawan agar senantiasa mengamalkan ilmu yang didapat selama belajar di ponpes untuk kemaslahatan umat. Kemudian dia bercerita tentang pertemuan dengan salah satu dokter di RSUD Moewardi Solo.

Dokter tersebut bertanya kepada Ustad Muhammad, adakah santri pesantren Islam Al Irsyad yang menyelesaikan hapalan 30 juz dan mutqin? Jika ada, maka dia siap merekomendasikan untuk bisa diterima di Fakultas Kedokteran UNS tanpa tes, kecuali tes hapalan Alquran saja.

“Kami berharap mereka nantilah penerus kami sebagai dokter-dokter yang benar-benar berkhidmah untuk umat. Dokter yang tidak hanya mengobati pasien, tapi juga bisa berdakwah kepada pasiennya. Memberikan obat hati selain obat fisik,” tutur ustad Muhammad menirukan keinginan dokter tersebut.

Keinginan tersebut menggugah pemikiran Ustad Muhammad untuk mewujudkan santri Al-Irsyad bisa melanjutkan jenjang pendidikan Fakultas Kedokteran.

“Kalau dipikir-pikir memang ada benarnya. Orang sangat dekat sekali kepada Allah ketika ditimpa musibah, terlebih jika musibah sakit. Ketika terbaring tak berdaya di ranjang RS, maka biasanya perkataan yang paling didengar dan dituruti adalah perkataan dokter,” tandasnya. (abi/fb/tm)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here