Sekda Kabupaten Semarang Gunawan Wibisono (kiri) bersama Rektor Undip Prof Dr Yos Johan Utama (berpeci) menyalami para mahasiswa KKN. FOTO:HMS/UNGARANNEWS

UNGARANNEWS.COM. RUMAH DINAS-  Sedikitnya 600 mahasiswa Universitas Diponegoro (Undip) Semarang melakukan kuliah kerja nyata di Kabupaten Semarang. Para mahasiswa yang berasal dari sebelas fakultas akan bekerja sama dengan masyarakat di 60 Desa yang tersebar di enam kecamatan yang ada.

“Mereka akan melaksanakan berbagai program kerja yang spesifik sesuai karakter desa masing-masing. Termasuk mengajak warga untuk berwirausaha,” terang Sekretaris Pusat Pelayanan KKN (P2KKN) Undip Semarang Kurniawan Teguh Martono di sela-sela acara penerimaan mahasiswa KKN Undip Semarang di Halaman Rumah Dinas Bupati Semarang di Ungaran, Selasa (9/7).

Apel penerimaan mahasiswa dipimpin oleh Sekretaris Daerah Gunawan Wibisono didampingi Rektor Undip Prof Dr Yos Johan Utama SH MHum. Hadir pula para pejabat struktural di lingkungan Undip Semarang, perwakilan Camat yang wilayahnya menjadi lokasi KKN serta para mahasiswa KKN.

Ditambahkan ole Kurniawan, program kewirausahaan yang akan dilakukan di beberapa desa itu menggandeng lembaga internasional USAID dan Kementerian Ristek Dikti. Tak hanya itu, Undip juga menjalin kerja sama dengan Kementerian Koordinasi Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) melaksanakan program revolusi mental di beberapa desa tertentu lainnya.

“Para mahasiswa sudah mendapat pembekalan untuk melaksanakan program itu. Sehingga nantinya program dapat berhasil dengan baik,” katanya.

Sekda Gunawan Wibisono saat pengarahan mengatakan potensi industri pertanian dan pariwisata (Intanpari) di wilayah Kabupaten Semarang masih bisa dikembangkan. Karenanya, dia mengajak para mahasiswa KKN untuk jeli melihat celah pengembangan potensi itu di masing-masing desa lokasi KKN.

“Gunakan ilmu pengetahuan yang diperoleh di bangku kuliah untuk memetakan potensi desa. Lalu manfaatka teknologi informasi untuk mengembangkannya. Sekaligus meningkatkan kesejahteraan warga desa,” ujarnya.

Dikatakan, beberapa desa telah mengenalkan potensi pariwisatanya lewat internet. Sekda mencontohkan Desa Sepakung Banyubiru yang telah mempromosikan keelokan alam desa ke dunia luar menggunakan media sosial. Kreatifitas dan inovasi seperti itu, lanjutnya, bisa menjadi bahan bagi para mahasiswa untuk menyusun proyek perubahan.

Sementara itu Rektor Undip Yos Johan Utama mengingatkan para mahasiswa KKN untuk mengaplikasikan ilmu pengetahuan yang diperoleh di bangku kuliah di kehidupan nyata warga desa.

“Ingat, bekal ilmu yang kalian peroleh adalah ilmu kelas dunia. Jadikan untuk meningkatkan kesejahteraan warga. Belajarlah dari kehidupan masyarakat desa sehingga nantinya menjadi pemimpin yang peduli kepada mereka,” tegasnya. (hms/adi/tm)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here