UNGARANNEWS.COM. JAKARTA- Komedian dan artis Nunung setelah ditetapkan sebagai tersangka saat ini masih menjalani pemeriksaan di Polda Metro Jaya. Nunung bersama suaminya, Juli Jan Sambiran ditahan setelah penggerebegan di rumahnya, Jumat siang lalu.
Nunung yang bernama asli Tri Retno Prayudati bukan anggota Srimulat pertama yang terjerat narkoba. Sebelumnya publik telah melihat Polo, Doyok, Gogon, Tessy, dan artis lain menjadi korban sabu atau narkoba lain.
Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono menegaskan tingkat ketergantungan Sabu dialami Nunung cukup memprihatinkan. Bahkan, demi mendapatkan sabu Nunung mengaku pernah ngutang.
“Nunung telah serahkan uang pembayaran sabu Rp 3.700.000 kepada tersangka (Hery), yang sebelumnya masih utang Rp 1.100.000,” ucap Argo, Sabtu (20/7/2019).
Narkoba jenis sabu mengandung senyawa kimia methamphetamine dan amphetamin. Jenis narkoba ini bekerja langsung pada sistem saraf pusat sehingga dianggap berbahaya.
Menurut dr Nicole Lee dari National Drug Research Institute, Australia, dari sisi kecanduan, sabu masih bisa dibilang punya potensi sedang.
“Dibandingkan dengan narkoba lain, sabu punya potensi ketergantungan sedang. Tingkat ketergantungan di antara penggunanya mungkin mirip dengan pemakai ganja,” kata dr Nicole seperti dikutip dari ABC Australia.
“Hanya harus diingat karena metamfetamin (nama lain sabu -red) punya efek kuat mengubah otak, sekali seseorang kecanduan akan sangat sulit lepas. Kita tidak bisa menentukan siapa yang akan kecanduan dan siapa yang tidak,” lanjutnya.
Sementara itu, sabu menjadi jenis narkoba yang sering digunakan karena pemakaian kristal methamphetamine akan memicu pelepasan senyawa dopamin di otak. Senyawa tersebut membanjiri otak dan memberikan sensasi energetik dan percaya diri, dikutip dari WebMD.
Menurut Kepala Seksi Pemberdayaan Masyarakat Badan Narkotika Nasional (BNN) dr Shilvya Febrina Irawan, MSi, mereka yang menjadi korban narkoba mendapat salah informasi terkait barang haram tersebut. Narkoba diharapkan bisa membantu mereka selalu komedian tampil lucu dan menghibur di tiap kesempatan.
“Dengan tuntutan yang seperti itu, korban narkoba mendapat info terkait dampak sabu atau zat lain. Mereka yang menggunakan bilang merasakan dampak baik, sehingga menarik korban lain untuk ikut mengonsumsinya. Padahal info ini salah, karena dampak sabu hanya sementara sebelum berdampak buruk pada penggunanya,” kata dr Shilvya. (dtc/tm)