FOTO:ILUSTRASI/ISTIMEWA

UNGARANNEWS.COM. BREBES- Sejak beroperasi 20 tahun lalu, Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Kalijurang, Kecamatan Tonjong, Kabupaten Brebes ternyata belum memiliki sanara yang memadai, baik secara administrasi maupun peralatan penunjang.

Anggota DPRD Brebes Mustolah menilai pengelolaan TPA Kalijurang  dinilai buruk hanya menampung kiriman sampah dari sejumlah wilayah di selatan Brebes tanpa proses daur ulang secara terus-menerus.

“Sudah 20 tahun beroperasi, hanya dibiarkan menumpuk begitu saja. Semestinya ada peralatan sebagai penujang pengelolaan sampah. Akibatnya sampah menumpuk,” kata Mustolah saat meninjau TPA, Jumat (30/8).

Politikus PKB itu didampingi jajaran muspika, Puskesmas Tonjong dan Pemdes Kalijurang. Dia meminta Pemkab lebih serius mengelola sampah di TPA Kalijurang agar tidak menimbulkan dampak buruk bagi warga yang bermukim di sekitarnya. Pemkab  didorong mengalokasikan anggaran untuk pengelolaan TPA.

Pihaknya meminta agar Pemkab Brebes lebih serius didalam menangani persoalan sampah ini. Sebab tanpa dikelola dengan baik, maka keberadaan TPA dikhawatirkan membawa dampak buruk bagi lingkungan sekitar. Terlebih saat ini sudah mulai dikeluhkan oleh warga.

“Karenanya tahun anggaran 2020 mendatang, Pemkab Brebes agar mengalokasikan anggaran pengadaan peralatan pengolah dan penghancur sampah di TPA Kalijurang ini,” tandasnya.

Terkait hal tersebut, Kapala Puskesmas Tonjong dr Ida Rahmawati mengatakan, sejak permasalah mengenai sampah di TPA ini muncul dalam Focus Group Discussion (FGD) yang diselenggarakan Forum Kesehatan Desa (FKD) Kalijurang, pihaknya telah melakukan langkah-langkah lanjutan diantaranya adalah Skrining kesehatan, khususnya bagi masyarakat yang tinggal di sekitar TPA.

“Kita lakukan pemeriksaan kesehatan yang diikuti oleh 90 warga. Adapun hasilnya 60 orang yang menderita Myalgia atau Arthralgia dengan keluhan nyeri otot dan nyeri sendi,” jelasnya.

Selain keluhan tersebut lanjut Ida, terdapat 15 warga lainnya menderita hipertensi, 6 orang menderita dermatitis, infeksi pernapasan atas (ISPA) 4 anak dan dyspnue atau dicurigai menderita asma terdapat 3 orang. Secara umum, penyakit tersebut juga sama halnya yang biasa dikeluhkan oleh masyarakat Kalijurang di luar wilayah TPA. “Kemungkinan yang paling mendekati terdampak oleh TPA adalah ISPA, namun hasilnya diketahui sangat kecil,” kata Ida. (rateg/tm)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here