
UNGARANNEWS.COM. UNGARAN BARAT- Ketua Panitia Pelaksana Lomba MAPSI tahun 2019, Muhammad Ja’far, mengatakan seleksi Mata Pelajaran dan Seni Islam (MAPSI) tingkat Kabupaten Semarang mengetengahkan kewirausahaan sebagai salah satu cabang lomba. Hal tersebut dimaksudkan untuk mengenalkan semangat wirausaha kepada para siswa sejak usia dini.
“Selain cabang mata pelajaran dan seni Islami serta baca tulis AL Qur;an, juga dilombakan cabang kewirausahaan Islami,” terangnya di sela-sela acara pembukaan Lomba MAPSI tingkat Sekolah Dasar se Kabupaten Semarang tahun 2019 di halaman SDN 2 Langensari, Ungaran Barat, Kamis (5/9/2019).
Ditambahkan oleh Ja’far, Lomba MAPSI rutin diselenggarakan oleh kelompok kerja guru agama. Selain untuk menanamkan karakter dan moral Islami yang kuat kepada peserta didik sejak dini, ajang ini juga sebagai seleksi peserta ke ajang yang sama tingkat Provinsi Jawa Tengah.
Pelaksanaan cabang kewirausahaan, lanjutnya, diharapkan dapat memperkaya bekal pengetahuan peserta. Sehingga tidak hanya terbentuk karakter moral yang baik namun juga semangat berinovasi sejak usia sekolah dasar.
Melalui ajang ini pihaknya optimis lomba MAPSI ini akan ditemukan bibit-bibit unggul yang bisa berkiprah dan berprestasi tinggi. Sebab beberapa tahun lalu, Kabupaten Semarang pernah menjadi juara umum tingkat Jateng. Cabang lomba yang diandalkan antara lain tilawah dan hapalan Al Qur’an.
Pembukaan Lomba MAPSI ditandai dengan pemukulan rebana oleh Bupati Semarang H Mundjirin. Selanjutnya juga diserahkan piala bergilir Bupati Semarang kepada panitia pelaksana. Bupati menilai ajang lomba MAPSI ini sangat penting untuk membantu membangun generasi muda yang berakhlak mulia dan berpengetahuan luas.
Dalam sambutannya Bupati Mundjirin mengatakan, di tengah fenomena degradasi moral di kalangan generasi muda saat ini, ajang MAPSI bisa menjadi salah satu wahana penting membendungnya. Merupakan tanggung jawab semua pihak untuk menciptakan generasi muda yang berkarakter kuat dan berakhlak mulia.
“Sepuluh hingga lima belas tahun mendatang, anak-anak peserta lomba kali ini akan ikut mewarnai masa Indonesia Emas tahun 2045. Karenanya, pendidikan karakter dan moral mereka sejak sekarang sangat penting sebagai modal awal mereka berkiprah di masa mendatang,” tuturnya. (abi/tm)