
UNGARANNEWS.COM. SALATIGA- Ruang jenasah RSUD Salatiga ludes terbakar, Minggu (8/9) siang sekitar pukul 12.00. Api diduga berasal dari pembakaran sampah yang merembet ke belukar dan pohon bambu di belakang kamar mayat. Polisi kini masih menyelidiki siapa yang membakar sampah tersebut.
Sementara kerugian yang dialami rumah sakit milik pemerintah daerah itu sekitar Rp 1 miliar. Kerugian terbesar karena mesin frezer tempat menyimpan mayat terbakar dan rusak berat. Selain itu meludeskan bangunan kamar mayat.
Direktur Utama RSUD Kota Salatiga Sri Pamuji Eko menjelaskan, informasi adanya kebakaran pada kamar jenazah RSUD Kota Salatiga diketahui sekitar pukul 12.11 oleh pegawai kebersihan.
“Kemudian sesuai prosedur dilakukan upaya pemadaman awal oleh petugas keamanan rumah sakit menggunakan alat pemadam ringan.”
“Itu dilakukan sembari menunggu petugas damkar, yang sebelumnya pula telah dihubungi,” ujarnya.
Ia menambahkan, saat diketahui terjadi kebakaran juga, seluruh aliran listrik internal RSUD Kota Salatiga dimatikan tim teknisi guna meminimalisir risiko lainnya.
Pamuji mengungkapkan, kondisi kamar jenazah yang mengalami kebakaran saat kejadian kebetulan sedang tidak ada jenazah.
“Jadi kerugian terbesar kami itu alat penyimpan jenazah harganya berkisar Rp 450 juta. Kalau total kerugian semuanya antara Rp 750 juta sampai 1 miliar akibat kejadian ini,” jelasnya.
Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Salatiga Yayat Nurhayat menduga penyebab terbakarnya Ruang Instalasi Pemulasaran Jenazah RSUD Kota Salatiga pada Minggu (8/9/2019) siang karena adanya api dari lahan belakang gedung.
Yayat mengatakan, kejadian kebakaran ruang jenazah diketahuinya sekitar pukul 12.11. Seketika ia mengirimkan tim pemadam kebakaran menuju lokasi.
“Api tadi sudah dapat dipadamkan sekitar pukul 13.22.”
“Kuat dugaan penyebab kebakaran karena api yang merembet dari lahan belakang ruang jenazah,” terangnya kepada Tribun, Minggu (8/9/2019).
Dikatakan Yayat, untuk mempercepat proses pemadaman api, pihaknya menerjunkan tiga unit mobil pemadam kebakaran serta dibantu relawan PMI Kota Salatiga. Hingga dipastikan benar-benar padam, jajarannya membutuhkan waktu sekitar satu jam.
Saat ini petugas masih melakukan proses penanganan melalui upaya pendinginan puing-puing sisa kebakaran.
Untuk sementara kata dia, guna melayani masyarakat, baik yang meninggal dunia ketika sedang menjalani perawatan medis atau lainnya, sementara akan dipindah ke ruang transit gawat darurat.
Pihaknya memastikan penyebab kebakaran bukan berasal dari konsleting listrik. (abi/tm)