Jumari (tengah) pelaku pencabulan dan pembunuhan gadis difabel digelendang Polres Pekalongan. FOTO:IST/DETIK

UNGARANNEWS.COM. PEKALONGAN- Polres Pekalongan menangkap pelaku pembunuhan perempuan difabel yang mayatnya ditemukan di dalam karung di bantaran Sungai Sragi Baru. Kepada polisi, pelaku bernama Jumari (30) mengungkapkan motif di balik perbuatannya itu.

Kasatreskrim Polres Pekalongan AKP Hery Hariyanto menjelaskan pihaknya masih melakukan pemeriksaan terhadap pelaku. Namun demikian motifnya sudah jelas yakni sakit hati pada korban karena tak diberi uang atau perhiasan untuk dijual.

“Tersanga akan dijerat dengan pasal primair 339 KUHP, subsider 365 ayat 3 KUHP karena menghilangkan nyawa seseorang dengan hukuman minimal 15 tahun penjara,” kata Hery, Jumat (18/10/2019) pagi.

Dalam pengakuan Jumari korban dikenalnya baru selama sepakan. Selama kurun waktu tersebut, keduanya menjalin hubungan dekat.

“Saya baru kenal sepekan,” kata Jumari kepada polisi di Mapolres Pekalongan sebagaimana dilansir dari detik.com.

Jumari yang merupakan pria teman dekat korban, mengaku tega menghabisi nyawa korban karena sakit hati tak diberi uang untuk ganti oli sepeda motornya.

Sebelum membunuh korban, pelaku di rumahnya di Kecamatan Siwalan, Kabupaten Pekalongan, lebih dulu menyetubuhi korban. Setelah itu pelaku meminta uang kepada korban namun tak diberi.

“Ya setelah kayak gituan saya minta barang-barangnya (perhiasan) untuk dijual tidak dikasih. Padahal, untuk ganti oli motor,” aku Jumari.

Ia mengaku awalnya hanya ingin menjual barang-barang perhiasan seperti cincin, gelang, anting dan kalung milik korban untuk ganti oli motornya. Karena tidak diberi korban akhirnya pelaku kesal dan nekat melakukan aksi pembunuhan tersebut.

“Saya tutup mulutnya pakai kain. Terus saya minta uang lagi tidak dikasih,” jelasnya yang menyebutkan setelah itu dia mengikat leher korban dan memukulnya.

Setelah memastikan korban tidak berdaya, pelaku kemudian mengambil perhiasan korban. Namun setelahnya ia mengaku kebingungan sendiri.

“Saya keluar dan cari-cari ada karung pupuk di jalan, saya ambil kemudian saya bungkus dan saya bawa pakai motor kemudian buang di dekat sungai,” ungkapnya.

Usai peristiwa itu, pelaku sempat pulang ke rumah dan membersihkan kamar serta motornya. Rampasan perhiasan korban juga sempat dijual pelaku di Wiradesa. Ia kemudian kabur ke Tegal dengan mengendarai sepeda motornya.

Rencananya ia akan menitipkan motor ke rumah bibinya di Tegal dan selanjutnya melarikan diri ke Jakarta. Namun sebelum itu tim buser dari Polres Pekalongan dan Polda Jateng berhasil menyergapnya. Pelaku terpaksa dilumpuhkan kakinya dengan tembakan karena melakukan perlawanan saat hendak ditangkap. (dtc/tm)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here