UNGARANNEWS.COM. WONOSOBO– Ketua Pengurus Majelis Wakil Cabang Nahdlatut Ulama (MWC NU) Selomerto, Somedi,. S.Pd.M.Pd mengatakan santri kini hidup di tengah era digital. Sehingga internet menjadi kebutuhan sekaligus sarana untuk mencari penghidupan di samping sebagai alat komunikasi.
“Internet adalah bingkisan kecil dari kemajuan nalar yang menghubungkan manusia sebagai dalam dunia wayang Internet punya aspek manfaat dan mudharat yang sama besar. Internet dapat digunakan untuk menyebabkan pesan kebaikan dan dakwah islam, tetapi bisa dipakai untuk merusak harga diri dan martabat kemanusiaan melalui ujarnya kebencian, fitnah dan hoax,” ujar saat peringatan Hari Santri Nasional (HSN) di Lapangan Desa Balaikambang Kecamatan Selomerto, beberapa hari lalu.
Disebutkan Somedi, hal itu sesuai kaidah fisik ala-I muhafadhah ala-i qadimis shalih wa-i akhdzu bi-I jadidi-i ashlah yang dinilai senantiasa relevan sebagai bekal santri menghadapi tantangan zaman yang terus berubah. Maka diharapkan santri juga harus siapa mengemban amanah yang sangat besar namun mulai yaitu amanah agama dan tanah air.
“Santri dan Pelajar NU adalah salah satu bagian penting sejarah perubahan bangsa Indonesia mendatang. Santri juga bukan hanya sekedar belajar Ilmu keagamaan, melainkan santri juga diajarkan Ilmu tentang kenegaraan. Maka santri akan terus mengawal dan mendorong percepatan pembangunan baik di daerah maupun di pusat,” imbuhnya.
Ketua Panitia peringatan HSN tahun 2019 MWC NU Selomerto, K.H Abdullah Maksum Alh yang merupakan pengasuh PP Entrepreneur Ar-Ridwan menambahkan, peringatan HSN kali ini menjadi sangat istimewa sebab DPR RI secara resmi mengesahkan Undang-undang Pesantren dan Pendidikan Keagamaan.
Di Tahun 2019 atau tahun kelima penyelenggaraan HSN mengusung tema Santri Indonesia Untuk Perdamaian Dunia .
“Saya merasa bangga pelaksanaan upacara peringatan Hari Santri berjalan dengan lancar dengan antusiasme peserta yang sangat luar biasa. Saya juga merasa bangga bisa melihat santri-santri saya bertugas menjadi paduan suara dalam upacara tersebut,” ungkap kyai Maksum. (meks/tm)