
UNGARANNEWS.COM. WONOSOBO- Bencana angin kencang dan angin putting beliung yang terjadi beberapa waktu lalu di wilayah dataran tinggi mendapat perhatian dari Pemkab Wonosobo. Melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat, memberikan bantuan untuk perbaikan rumah yang rusak akibat peristiwa tersebut.
“Kita sedang ajukan dana Tidak Terduga (TT) ke Pemkab untuk membantu korban angin kencang di seluruh wonosobo, total ada seribu lebih tersebar di 8 kecamatan,” ungkap Kalak BPBD Wonosobo, Zulfa Ahsan Alim K di kantornya.
Menurutnya, kejadian tersebut memang tidak hanya menimpa kabupaten Wonosobo, total ada 9 kabupaten lain di Jawa Tengah, namuan dari jumlah kerusakan, kemungkinan terbanyak ada di kabupaten dingin ini. Berdasarkan pendataan jumlah rumah mengalami kerusakan mencapai 1.042 unit rumah.
Dari catatan yang dikumpulkan BPBD, setidaknya ada 69 rumah yang rusak berat. Sebanyak 19 itu rusak ambrol dengan temboknya. Sementara 50 lainnya alami rusak parah. Dimana seluruh atapnya hilang.
“Kita sudah mengkategorikan tingkat kerusakan, melalui asesement langsung ke lokasi bersama dengan pihak pemerintah kecamatan dan pemerintah desa,” bebernya.
Selain mengusahakan bantuan melalui dana tidak terduga dari pemerintah, pihaknya juga sedang mendorong bantuan dari luar seperti komunitas, LSM, BUMD, BUMN serta pemerintahan desa.
“Jadi nanti tidak hanya dari pemkab saja, sebab dari pihak lain, baik kelompok masyarakat maupun swasta dan BUMN bisa membantu, bahkan ada yang sudah membantu dalam bentuk material,” ujarnya.
Sedangkan dari Pemrov Jateng, BPBD sudah mengajukan dan telah mendapatkan respon dari Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo saat berkunjung ke desa Banyumudal Sapuran, memantau kondisi kerusakan rumah akibat terjangan angin kencang dan angin putting beliung.
“Kita sudah ajukan ke Provinsi Jateng, sudah direspon langsung Gubernur, bahkan diminta lebih cepat,” katanya.
Gubenur berjanji untuk kerusakan yang berat akan dibantu sebesar Rp 15 juta, akan tetapi BPBD Wonosobo diminta lebih cepat dalam proses pengajuan. Hal itu dilakukan agar warga bisa pulih kembali dan terlindung dari panas dan hujan.
“Kita didorong agar secepatnya ditindaklanjuti, utamanya untuk yang alami rusak berat, karena diprediksikan hujan akan muncul di akhir bulan November,” pungkasnya. (MEks/tm)