UNGARANNEWS.COM. SRAGEN- Warga Dukuh Nglembu, Desa Gebang, Kecamatan Sukodono, Sragen dihebohkan dengan temuan bayi yang masih merah. Bayi itu diduga kuat dilahirkan secara prematur oleh siswi SMA di wilayah setempat.
Penemuan bayi itu sempat ramau di media sosial, Selasa (26/11/2019) petang. Kabar temuan itu diunggah ke media sosial facebook oleh salah satu warga sekitar pada pukul 15.00 WIB lewat akun “Suryadi iku adi*.
Mirisnya, bayi malang itu ditaruh dalam kardus, saat dilarikan ke RS Sarila Husada, Sragen sudah dalam keadaan sangat lemah, Rabu (27/11). Adanya kejadian itu, wargapun melaporkan ke pihak kepolisian Polsek Sukodono.
Terkuak bayi malang itu merupakan anak dari gadis ABG berinisial PKP (17). Informasi yang dihimpun menyebutkan, gadis ABG ditengarai melakukan hubungan intim dengan pacarnya hingga hamil. Namun kondisi kandungan yang kecil, mmebuat orang tuanya tidak tahu bila anaknya hamil.
Hal itu baru diketahui, saat siswa SMA ini melahirkan bayinya di belakang rumah seorang diri. Usai jalani persalinan seorang diri, kemudian menaruh bayinya di kardus dan membuangnya di belakang rumahnya.
“Saat kakeknya geger melihat bayi malang di dalam kardus belakang rumahnya, membuat warga berdatangan melihat kejadian itu,” tutur Adi salah satu warga setempat yang ikut menyaksikan penemuan itu.
Orang tua ABG itu semakin kaget, lantaran pagi harinya melihat anaknya dalam kondisi pendarahan. Bahkan siswi SMA ini terlihat pucat selanjutnya dibawa ke klinik dr Rahman Sragen.
Kapolres Sragen AKBP Yimmy Kurniawan melalui Kasubag Humas AKP Harno menjelaskan, dari hasil di klinik kesehatan dan di lakukan pemeriksaan medis orangtuanya baru tahu bila anaknya pendarahan akibat dari melahirkan bayi tersebut.
“Melihat kejadian itu, orangtua gadis ABG itu bergegas untuk ke rumah menyelamatkan bayi tersebut dengan membawanya ke Puskesmas Sukodono. Karena kondisinya kritis, bayi perempuan tersebut dirujuk ke RSUD Sragen, kemudian dirujuk lagi ke RSI Sarila Husada.
“Upaya penyelamatan tak membuahkan hasil, bayi prematur yang baru usai 5 bulan dalam kandungan tersebut organ tubuhnya masih lemah, akhirnya meninggal dunia,” jelas AKP Harno. (dbs/tm)