Warga Ngadikerso makan bersama di balai desa seusai menggelar tradisi Susuk Wangan yakni kerja bakti membersihkan sungai. FOTO:IST/AHMAD GUFRON

UNGARANNEWS.COM. SUMOWONO-  Ratusan warga Desa Ngadikerso Kecamatan Sumowono Kabupaten Semarang berkumpul di halaman Balai Desa dengan membawa peralatan kerja bakti dan macam-macam makanan. Pagi itu mereka akan menggelar tradisi Susuk Wangan yakni kegiatan bersih-bersih sungai yang merupakan warisan budaya leluhur setempat.

Tradisi turun-temurun ini untuk menghormati leluhur serta sebagai ungkapan rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa. Sejak pagi, warga berkumpul di halaman Balai Desa Ngadikerso untuk membersihkan aliran sungai.

Acara dimulai dengan menuju ke sumber air yang ada di Dusun Gondangan. Satu niat mereka adalah untuk membersihkan sumber air. Kemudian diadakan doa bersama berupa pembacaan tahlil yang dipimpin oleh modin desa setempat.

Selain diikuti warga Gondangan, tradisi ini juga diikuti oleh warga dusun sekitarnya seperti Dusun Jlegong, Dusun Kawedusan, dan Dusun Canguk. Merekalah yang notabene memanfatkan aliran air dari sumber yang diberi nama “Kali Ringin” itu.

Kepada Desa Ngadikerso, Kristiyono mengatakan, kegiatan ini merupakan tradisi yang ada sejak dahulu. Namun sempat berhenti dalam kurun waktu terakhir ini. Dia berinisiatif mengaktifkan kembali budaya luhur itu di era kepemimpinanya.

Menurutnya, bersih kali ini sebagai upaya menjaga sumber air agar bersih dan aliran selalu “agung”. Sehingga bisa terus dimanfaatkan sepanjang tahun.

“Kami berdoa kepada Tuhan untuk leluhur kami yang telah meninggal. Mereka telah berjuang, mulai ketika mereka mencari sumber air hingga menjadi bermanfaat sampai saat ini,” kata Kristiyono. Usai berdoa, masyarakat melakukan kenduri atau makan bersama yang dilakukan di ruangan balai desa.

Pada acara kenduri itu, setiap keluarga membawa makanan sendiri dari rumah. Biasanya berupa makanan khas tradisonal seperti opor ayam kampung (ingkung), sayur buncis, sambal goreng kentang, rempah, perkedel dan lainnya.

Sekretaris Desa Ngadikerso Sri Joko menambahkan kegiatan ini juga ungkapan rasa syukur selesainya pembangunan gedung PAUD dan kios BUMDES “Kerso Manunggal”. Pembangunan keduanya memanfaatkan dana desa serta bantuan keuangan Propinsi Jawa Tengah tahun anggaran 2019.

Dikatakan, gedung PAUD dan kios BUMDES merupakan wujud pembangunan yang mengarah pada peningkatan sosial dasar dan peningkatan kesejahteraan warga..

“Kami berharap dengan dibangunnya gedung PAUD ini kegiatan belajar menjadi semakin nyaman karena sebelumnya masih pinjam tempat,” jelasnya.

Sedangkan kios BUMDES merupakan pengembangan dari layanan yang sudah ada. Diantaranya menyelenggarakan jasa foto kopi dan penjualan sembako. Sri Joko berharap usaha itu dapat berkembang dengan menyediakan layanan jasa lainnya. (hms/tm)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here