Petugas Gabungan Sabhara Polres Semarang, Sabhara Polda, Brimob, Sabhara Salatiga, dan Temanggung melakukan blokade jalan di pertigaan Bawen membubarkan suporter dan mengamankan kendaraan yang melintas, Sabtu (14/3/2020) malam. FOTO:ISTIMEWA/UNGARANNEWS

UNGARAN BAWEN- Situasi pertigaan Bawen, Kabupaten Semarang, Sabtu (14/3/2020) malam mencekam. Ratusan supporter PSIS Semarang dan Arema Malang terlibat tawuran. Terlihat dari video dan foto yang beredar di media sosial, beberapa supporter berkoas putih (Arema) tergeletak dengan luka di kepala.

Kesaksian warga setempat menyebutkan, ratusan petugas kepolisian  membuat blokade dengan peralatan lengkap memakai tameng dan beberapa menenteng senapan laras panjang.

Suporter berkaos biru (PSIS) terlihat berkerumun di tengah jalan, mereka mensweeping kendaraan yang lewat. Diduga mencari sasaran mobil yang menggunakan pelat Jawa Timur terutama pelat N (Malang).

Kejadian berlangsung mulai sekitar pukul 21.00 yang terus berlanjut semakin malam suporter yang berhimpun semakin bertambah banyak. Kondisi benar-benar mencekam, terutama saat petugas membubarkan supporter yang berulah melakukan aksi penghadangan kendaraan yang melintas.

“Beberapa kali terdengar tembakan. Suporter mencari sasaran mobil pelat N dan Jawa Timur yang diduga mengangkut supporter. Sempat terjadi perlawanan dari supporter Arema yang terjebak, untungnya petugas sigap melakukan pengamanan,” tutur Riyadi warga Krajan, Bawen kepada UNGARANNEWS.COM, Minggu (15/3/2020) pagi.

Dituturkan, ada beberapa supporter berkoas putih diduga terluka digotong teman-teman masuk ke dalam Polsek untuk mendapatkan pengamanan. Kondisi bertambah kondusif setelah beberapa truk Dalmas datang membawa pasukan menggenakan peralatan lengkap.

“Lalu lintas dari tiga arah (Semarang-Solo-Jogjakarta) sempat macet. Pengendara takut kendaraannya terkena lemparan batu. Setelah petugas bertambah banyak situasi menjadi kondusif,” tuturnya.

Kapolsek Bawen AKP Mudjiyono ketika dikonfirmasi UNGARANNEWS.COM membenarkan kejadian tersebut. Namun pihaknya belum bisa memberikan keterangan lebih detil. Kejadian masih ditangani lebih lanjut.

“Iya benar (kejadian tawuran, red) mas,” ujarnya, singkat.

Tawuran di petigaan Bawen ini diduga lanjutan dari kericuhan yang sebelumnya terjadi di stadion Moch Soebroto Magelang saat laga PSIS vs Arema, Minggu (14/3/2020) sore. Suporter kedua tim sempat saling lempar membuat pertandingan sempat dihentikan.

CEO PSIS Semarang Yoyok Sukawi mengaku terkejut dengan kejadian kericuhan yang terjadi di Stadion Moch Soebroto Magelang saat timnya menjamu Arema FC dalam lanjutan Liga 1 2020, Sabtu (14/3).

Dalam laga yang berakhir dengan skor 2-0 untuk kemenangan PSIS Semarang tersebut, sempat ada rusuh suporter yang sampai masuk ke dalam lapangan stadion terbesar di Magelang itu.

Menurut pria yang juga Exco PSSI itu, kericuhan disebabkan oleh suporter tim tamu yang tiba-tiba mengamuk. Sumber serupa juga didapatkan oleh JPNN via suporter PSIS yang sempat menjadi korban lemparan-lemparan karena Arema takluk dalam laga tersebut.

“Iya, itu oknum Aremania ngamuk. Kerugian bagi PSIS ini, padahal Semarang dan Malang enggak ada masalah lho,” katanya, Sabtu malam.

Yoyok juga tak habis pikir, selama ini tak pernah ada kejadian seperti ini. Karena itu, ada kuota bagi suporter tim tamu yang akan mendukung tim kesayangannya di markas sementara PSIS tersebut.

“Begitulah, kayanya oknum Aremania yang berangkat ini yang reseh-reseh, bukan yang biasanya santun. Enggak tahu saya ada apa ini,” ungkapnya. (dbs/abi/tm)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here