UNGARANNEWS.COM. REMBANG- Kapolsek yang menabrak rumah hingga menewaskan 2 orang penghuninya di Rembang, Iptu SY sempat mengelak menyopiri mobil maut tersebut. Pernyataan yang bertolak belakang dengan kejadian di lapangan itu diketahui sesaat setelah kejadian.
Sebagaimana disampaikan Mahfudz, ayah korban balita, menyebut Kapolsek itu sempat berbohong dan tidak mengaku sebagai sopir yang menabrak rumah. Mahfudz menceritakan usai insiden mobil menabrak rumahnya dia melihat ada seorang anggota berseragam polisi. Saat ditanya, polisi itu justru mengaku sopir mobil penabrak rumah tersebut kabur.
“Habis mobil nabrak, saya lihat ada polisi di depan sini, saya tanya sopirnya mana, dijawab lari,” kata Mahfudz saat ditemui wartawan di rumah duka, Desa Bangunrejo, Kecamatan Pamotan, Rembang, Selasa (26/5).
Melihat kondisi anak dan mertuanya luka parah, Mahfudz mengaku sempat emosi. Mahfudz juga sempat berniat merusak mobil tersebut.
“Pas saya mau mukul kaca mobil itu, baru pak polisi tadi ngaku kalau itu mobilnya. Nah kalau ngaku sejak awal kan saya tidak emosi seperti ini,” terangnya.
Mahfudz mengaku saat itu sempat mencium bau alkohol dari mulut Iptu S. Ia menduga sang Kapolsek tengah mabuk.
“Ya kondisinya (sopir) kayak orang mabuk, soalnya bau minuman (alkohol). Iya sempat dekat itu mulutnya sama saya itu, pas hadapan sama saya,” ungkap Mahfudz.
Tak hanya mencium bau alkohol, Mahfudz menyebut Iptu S juga tampak gagap saat diajak bicara. Selain itu, dia melihat bola mata Iptu S berwarna merah.
“Agak gagap, kalau orang mabuk kan omongannya nggak jelas, matanya merah,” jelasnya.
Berdasarkan keterangan dari Kapolres Rembang, AKBP Dolly A Primanto mobil Isuzu Panther bernomor polisi L 1476 GK yang dikendarai seorang kapolsek itu melaju kencang.
Isuzu Panther tersebut datang dari arah barat menuju timur sekitar pukul 20.30 WIB.
Namun, entah karena apa, mobil Iptu SY tersebut tiba-tiba lepas kendali dan oleng ke kiri hingga menyeruduk rumah warga yang berada di pinggir jalan.
Akibatnya, tembok rumah remuk pada bagian depan yang beralamat di Desa Bangunrejo, Kecamatan Pamotan, Senin (25/5/2020).
“Benar, pengemudi seorang kapolsek di Polres Rembang,” kata Kapolres Rembang, AKBP Dolly A Primanto kepada wartawan, Selasa (26/5/2020).
Menurutnya, Kapolsek Iptu SY mengaku terhalusinasi sehingga menabrak rumah. Ia mengaku melihat seseorang menyeberang sehingga terpaksa membanting kemudi mobil.
Ternyata, itu bukan kali pertama Iptu YS mengaku terhalusinasi saat kecelakaan. Sudah ada empat kali sebelumnya.
Kapolres Rembang AKBP Dolly A Primanto menyebut anak buahnya itu dalam kondisi kaget.
“Maklum, kondisi setengah sadar dan kaget. Namun sudah saya sampaikan, yang bersangkutan hanya sendiri dan berpakaian dinas (Polri),” jelas Dolly.
Kapolres mengaku menghadiri pemakaman kedua korban kecelakaan anggotanya itu. Pemakaman balita berusia tiga tahun dan neneknya Yasri (50) itu dilangsungkan dini hari tadi.
“Saya ketemu orang tuanya, ayah korban. Saya gendong langsung (jenazah), yang gendong sebelahnya gantian-gantian sama bapaknya. Lokasinya naik hutan pohon jati, jalan kaki, kurang lebih 1,5 km, dimakamkan pukul 00.10 WIB, hujan kondisinya,” kata Dolly
Dolly menuturkan pihak keluarga sudah menerima kematian tragis balita maupun neneknya itu. Namun, pihak keluarga berharap pelaku bisa dihukum dengan adil.
“Tadi ayahnya bilang sudah menerimakan, berharap tetap ada keadilan. Kami tetap akan proses kejadian ini hingga selesai, meskipun anggota kami sendiri ini, tetap semuanya tegas,” paparnya.
Peristiwa kecelakaan itu terjadi pada Senin, (25/5) sekira pukul 20.00 WIB. Kala itu Iptu S mengendarai mobil Isuzu Panther bernomor polisi L 1476 GK menabrak rumah warga dan menewaskan penghuni rumah yakni balita perempuan usia 3 tahun dan neneknya Yasri (50) meninggal saat dilarikan ke Puskesmas. (dbs/tm)