Tim Gugus Penanganan Covid-19 dan Dinkes Kabupaten Semarang saat rapid test di Pasar Bandarjo Ungaran. FOTO:DOK/IST/UNGARANNEWS

UNGARANNEWS.COM. UNGARAN TIMUR- Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 bersama Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Semarang kembali melakukan rapid test terhadap para pedagang pasar rakyat yang ada di wilayah Kabupaten Semarah.

Setelah pekan sebelumnya rapid test diadakan di Pasar Bandarjo, Ungaran Barat, pekan ini kembali diadakan dengan menyasar pedagang dan pengunjung di sejumlah pasar. Kegiatan dimulai pukul 07.30, masing-masing pasar disediakan sebanyak 40 alat rapid test.

Kabid Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit (P2P) Dinkes Kabupaten Semarang, dr Hasty Wulandari mengatakan Gugus Tugas dan Dinkes telah merencanakan pada pekan ini dan pekan depan melaksanakan gerakan rapid test serentak di sejumlah pasar rakyat.

“Pekan ini kita kembali mengadakan rapid test secara acak di empat pasar, yakni pasar Babadan Ungaran Barat (4/6/2020), pasar Karang jati Kecamatan Bergas (5/6/2020), pasar Harjosari Kecamatan Bawen (6/6/2020), dan pasar Bringin Kecamatan Bringin (6/6/2020),” ujarnya.

Rapid test pekan ini sebanyak dua orang pedagang menunjukkan hasil reaktif. Kedua pedagang selanjutkan akan mengikuti ketentuan dilakukan tes swab untuk mengetahui positif corona atau tidak, dan menjalani karatina selama 14 hari.

Kedua pedagang tersebut, disebutkan dr Hasty, masing-masing berjualan di pasar Karangjati dan Harjosari. Sedangkan hasil rapit test pedagang maupun pengunjung di pasar lainnya menunjukkan non reaktif (negatif).

“Dari empat pasar masing-masing mendapatkan 40 alat rapid test, jadi kita melakukan rapit test sebanyak 160 sampling, namun dua alat mengalami rusak. Hasil keseluruhan ada dua pedagang reaktif, yakni dari pasar Karangjati dan Harjosari,” jelasnya kepada UNGARANNEWS.COM, Minggu (7/6/2020).

Disebutkan dr Hasty, tes cepat serentak ini akan dilanjutkan Senin (8/6/2020) besok dengan sasaran tiga pasar yakni pasar Projo Kecamatan Ambarawa, pasar Kembangsari Kecamatan Tengaran, dan pasar Suruh Kecamatan Suruh.

“Pelaksanaan rapid test massal di pasar Projo dan Kembangsari kuota jumlah alat rapidnya berbeda. Karena kategori pasar besar dengan populasi pedagang lebih banyak kita ambil 50 sampling. Sedangkan di pasar Suruh kategori pasar kecil hanya 40 sampling,” jelasnya. (abi/tm)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here