Kerumunan pengunjung Saloka Theme Park yang datang dari berbagai kota dan daerah sebelum pandemi corona. FOTO:DOK/UNGARANNEWS

UNGARANNEWS.COM. KANTOR BUPATI- Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Semarang Dewi Pramuningsih tak mengizinkan pengelola usaha obyek wisata kembali buka. Piihaknya tak ingin tergesa-gesa membuka wisata di tengah pandemi virus corona atau Covid-19.

Hal itu disampaikan saat menyampaikan paparan protokol kesehatan pencegahan penularan Covid-19 di delapan jenis usaha pariwisata.

Disebutkan, kedepalan jenis usaha tersebut meliputi daerah tujuan wisata (DTW) dan Desa Wisata, Karaoke, jasa akomodasi (hotel), Restoran dan Rumah Makan. Selain itu juga biro perjalanan wisata, salon, spa serta ruang konser dan gedung pertunjukan.

Dikatakan, seluruh kegiatan usaha pariwisata itu sudah mandeg penuh sejak pertengahan Maret lalu seiring dengan masifnya penyebaran virus corona atau Covid-19.

“Kami memperhatikan aspirasi dari para pelaku usaha pariwisata untuk membuka usahanya seiring rencana penerapan new normal oleh Pemerintah,” ujarnya di ruang rapat Setda komplek Kantor Bupati Semarang.

Ditegaskan, Dinas Pariwisata tidak akan tergesa-gesa membuka obyek wisata. Bahkan, sudah ada sepuluh pengelola obyek wisata yang mengajukan izin, namun Disparta belum memberikan rekomendasi.

Dalam rancangan protokol kesehatan di usaha pariwisata, diatur tentang pembatasan kapasitas pengunjung, jam operasional dan petugas pendamping khusus. Dewi menyebut dua obyek wisata yakni Bukit Cinta dan Candi Gedong Songo akan dibuka pada tahap pertama.

Sekda Gunawan Wibisono menegaskan pembukaan obyek wisata di Kabupaten Semarang di masa pandemi Covid-19 masih menunggu kajian dari berbagai aspek.

Dikatakannya, Dinas Pariwisata sudah mengajukan rancangan protokol pencegahan penularan virus corona pada delapan ruang lingkup destinasi dan industri pariwisata.

Namun masih diperlukan perbaikan mempertimbangkan masukan terutama dari aspek kesehatan. (abi/tm)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here