
UNGARANNEWS.COM. KANTOR BUPATI- Perwakilan pengurus Pondok Pesantren (Ponpes) Kabupaten Semarang KH Zaenal Muttaqi mengimbau pemerintah daerah untuk memberikan bantuan alat pelindung diri (APD) dan sembako kepada para santri dan ustad Ponpes menyambut Tahun Ajaran Baru 2020.
Dikatakan jumlah ustad dan guru pengajar di Kabupaten Semarang ada sekitar 625 orang. Mereka memerlukan APD seperti face shield dan sarung tangan agar aman dan nyaman saat mengajar.
Selain itu juga dia meminta dapat dibantu pengadaan hand sanitizer dan bantuan bahan sembako guna membantu memenuhi kebutuhan sehari-hari. Pemkab juga diminta pemenuhan kebutuhan tersebut untuk para santri.
“Selama pandemi, para santri tidak boleh dijenguk oleh orang tuanya. Sehingga kami membutuhkan intervensi Pemkab untuk memenuhi kebutuhan pokok santri,” ujarnya dalam rapat koordinasi kesiapan fasilitasi santri yang akan kembali ke pondok pesantren di dalam dan luar Kabupaten Semarang di kantor Bupati Semarang, Senin (15/6/2020).
Kepala Bagian Kesra Setda HM Risun dalam kesempatan yang sama mengatakan, ada sekitar 3.055 santri dari Kabupaten Semarang yang akan kembali belajar ke beberapa pondok pesantren di Jawa Timur, Jawa Barat dan Yogyakarta.
Sedangkan 8.072 santri akan masuk ke Kabupaten Semarang untuk belajar di 187 pondok pesantren yang tersebar di beberapa kecamatan.
Sementara itu, asisten Pemerintahan dan Kesra Jati Trimulyanto menyarankan para pengelola pondok pesantren untuk bersurat ke Bupati Semarang terkait persoalan yang dihadapi.
“Persoalan maupun kebutuhan di Ponpes silahkan disampaikan ke bupati dengan bersurat. Penanganan Covid-19 merupakan tugas kita bersama, pengasuh dan pengajar Ponpes mohon benar-benar menerapkan protokol kesehatan bersama santri,” ujarnya.
Diberitakan sebelumnya, Ketua Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) DPRD Kabupaten Semarang H. Basari ST, M.Si mengapresiasi kebijakan Pemkab Semarang menyepakati anggaran penanganan Covid-19 untuk lingkungan Pondok Pesantren (Ponpes) di Kabupaten Semarang sebesar Rp 3 miliar.
“Kami mengapresiasi Pemkab Semarang menyetujui anggaran untuk Ponpes Rp 3 miliar. Anggaran tersebut penting sekali untuk keperluan para santri dan pengajar menghadapi new normal di lingkungan Ponpes,” ujarnya, Senin (15/6).
Anggaran tersebut, lanjut anggota Banggar ini, dapat digunakan untuk sosialisasi penanganan new normal Covid 19 di lingkungan Ponpes.
“Anggaran bisa dimanfaatkan untuk pengawalan pemberangkatan santri ke Ponpes yang harus dalam keadaan Sehat. Pengadaan masker, alat cuci tangan, pemberian vitamin dan lain-lain sesuai kebutuhan para santri di Kabupaten Semarang yang akan kembali ke Ponpes,” tandasnya.
Kepala Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Semarang Saefudin menyatakan akan memantau pelaksanaan protokol kesehatan di Ponpes. Hal itu dimaksudkan untuk mencegah penyebaran virus corona di lingkungan pondok.
“Kita akan berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan dan Puskesmas setempat untuk melihat langsung apakah protokol kesehatan itu sudah dilakukan atau belum,” ujarnya seusai menghadiri rapat koordinasi kesiapan fasilitasi santri, Senin (15/6/2020). (abi/tm)