H. Basari ST, M.Si . FOTO:DOK/IST

UNGARANNEWS.COM. GEDUNG DPRD- Ketua Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) DPRD Kabupaten Semarang H. Basari ST, M.Si mengapresiasi kebijakan Pemkab Semarang menyepakati anggaran penanganan Covid-19 untuk lingkungan Pondok Pesantren (Ponpes) di Kabupaten Semarang sebesar Rp 3 miliar.

“Kami mengapresiasi Pemkab Semarang menyetujui anggaran untuk Ponpes Rp 3 miliar. Anggaran tersebut penting sekali untuk keperluan para santri dan pengajar menghadapi new normal di lingkungan Ponpes,” ujarnya kepada UNGARANNEWS.COM, Senin (15/6).

Dijelaskan Basari, anggaran tersebut disepakati dalam rapat Badan Anggaran (Bagar) DPRD dengan Gugus Tugas Covid19 pada Kamis (11/6). Selanjutnya anggaran tersebut, lanjut anggota Banggar ini, dapat digunakan untuk sosialisasi penanganan new normal Covid 19 di lingkungan Ponpes.

“Anggaran bisa dimanfaatkan untuk pengawalan pemberangkatan santri ke Ponpes yang harus dalam keadaan Sehat. Pengadaan masker, alat cuci tangan, pemberian vitamin dan lain-lain sesuai kebutuhan para santri di Kabupaten Semarang yang akan kembali ke Ponpes,” tandasnya.

Pernyataan yang sama disampaikan anggota Banggar DPRD, Badarudin, bersyukur berkat ikhtiar dan doa bersama para santri dan ponpes mendapat perhartian dari Pemkab Semarang. Anggaran diupayakan sebagai langkah antisipatif keselamatan para santri dan pengajar dalam menghadapi penyebaran virus Corona.

“Kita berharap bersama anggaran dapat dimanfaatkan semaksimalnya bagi keselamatan santri dan pengajar. Jangan sampai muncul klaster baru di lingkungan Ponpes di Kabupaten Semarang maupun Ponpes lain tempat santri kita berlajar menuntut ilmu agama,” tandas pengurus DPC PKB Kabupaten Semarang ini.

Terpisah, Kntor Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Semarang menyatakan akan memantau pelaksanaan protokol kesehatan di Ponpes. Hal itu dimaksudkan untuk mencegah penyebaran virus Korona di lingkungan pondok.

“Kita akan berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan dan Puskesmas setempat untuk melihat langsung apakah protokol kesehatan itu sudah dilakukan atau belum,” kata Kepala Kantor Kemenag Saefudin usai menghadiri rapat koordinasi kesiapan fasilitasi santri yang akan kembali ke pondok pesantren di dalam dan luar Kabupaten Semarang, Senin (15/6/2020) siang.

Rapat koordinasi dipimpin oleh Asisten Sekda bidang Pemerintahan dan Kesra Jati Trimulyanto dan dihadiri oleh para pengurus pondok pesantren di Kabupaten Semarang. Selain itu hadir pula perwakilan alumnus berbagai pondok pesantren di Jawa Timur, Yogyakarta dan Jawa Tengah.

Ditegaskan oleh Saefudin, Kemenag Kabupaten Semarang juga akan menggandeng Pemkab Semarang untuk memberikan fasilitasi kepada para santri agar dapat meneruskan studinya dengan aman, sehat dan nyaman.

Termasuk kemungkinan menyediakan transportasi bagi santri untuk kembali belajar di pondok pesantren di beberapa kota Jawa Timur, Yogyakarta dan Jawa Tengah sendiri. Juga membantu penerbitan surat sehat bekerja sama dengan Puskesmas setempat.

“Kita harapkan Puskesmas dapat menerbitkan kartu golongan darah secara gratis. Kartu itu sebagai salah satu syarat menerbitkan surat sehat yang dibutuhkan santri yang akan kembali ke berbagai ponpes diluar Kabupaten Semarang,” ungkapnya. (abi/tm)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here