Petugas mengevakuasi jenazah korban untuk dibawa ke RSUD Salatiga guna pemeriksaan lebih lanjut. FOTO:IST/UNGARANNEWS

UNGARANNEWS.COM. BAWEN- Diduga akibat mengalami sakit saat mencari ikan di tengah perairan Rawa Pening Kabupaten Semarang, Sugiyarto (46) warga Kumpulrejo RT 007/RW 003, Kelurahan Gendongan, Kecamatan Tingkir, Kota Salatiga, ditemukan meninggal Selasa (16/6/2020) sekitar pukul 06.30.

Nelayan ini sempat terjatuh di atas branjang di tengah Rawa Pening masuk wilayah Dusun Sumurup RT 011/RW 004 Desa Asinan Kecamatan Bawen. Diduga saat itu korban hanya pingsan, namun setelah diperiksa oleh petugas medis ternyata sudah dalam kondisi meninggal dunia.

Kasubbag Humas Polres Semarang AKP Suradi mengatakan, kronologi kejadian korban awalnya berangkat mencari ikan bersama dua orang temannya warga Kecamatan Tingkir Salatiga, Suratmin dan Bambang Setiawan pada hari Senin (15/6/2020) malam sekitar pukul 18.00.

“Keterangan saksi Bambang Setyawan mengatakan sekitar pukul 04.30 dini hari tadi korban mengeluh sakit pada seluruh bagian tubuhnya. Tak lama kemudian korban terjatuh dan pingsan di atas branjang,” ungkap AKP Suradi kepada UNGARANNEWS.COM, Selasa (16/6//2020).

Kedua temannya sempat memberikan pertolongan namun karena korban tidak kunjung sadar akhirnya dibawa menepi.

“Sampai di daratan temannya mencari pertolongan warga sekitar. Kejadian ini kemudian dilaporkan ke aparat desa dan Polsek Bawen. Setelah diperiksa petugas bidan desa korban diketahui sudah meninggal dunia,” jelasnya.

Menurut AKP Suradi diduga korban sudah meninggal tiga jam sebelum ditangani petugas. Proses evakuasi jenazah korban ditangani oleh petugas SPKT, piket Reskrim dan Intel, bersama petugas Puskesmas Bawen, BPBD dan relawan.

“Penyebab kematian korban diduga karena sakit. Pada jenazah korban tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan atau hal yang mencurigakan,” tandasnya.
Sementara itu, petugas yang melakukan evakuasi jenazah korban tampak menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) sesuai standar penanganan dan penyebaran virus corona. Sebelumnya dilakukan sterilisasi menggunakan desinfektan pada jenazah korban.

“Petugas medis melakukan prosedur protokol kesehatan, namun bukan berarti kematian korban berkaitan dengan Covid-19. Mohon jangan disalahartikan agar tidak menimbulkan kekhawatiran dan keresahan keluarga korban dan warga,” imbaunya. (abi/tm)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here