Shidqul Wafa, Mahasiswa Teknik Mesin Undip peserta KKN periode Tim 2 tahun 2020 menunjukan alat cuci tangan menggunakan teknologi Sistem Injak Mekanik karyanya di masjid Dusun Gribig RT 01 RW 03 Kecamatan Gebog, Kabupaten Kudus. FOTO:UNGARANNEWS

UNGARANNEWS.COM. KUDUS- Sebuah temuan teknologi berupa alat cuci tangan tanpa menyentuh dengan tangan diciptakan mahasiswa peserta Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Diponegoro (Undip) Semarang periode Tim 2 tahun 2020, Shidqul Wafa. Mahasiswa Teknik Mesin ini mengaplikasikan teknologi dengan Sistem Injak Mekanik menggunakan kaki.

“Seperti kita ketahui di masa pandemi Virus Corona (Covid-19) penularan paling rentan melalui telapak tangan. Seperti alat untuk cuci tangan jika tidak berhati-hati bisa jadi sarana penularan, terutama pada bagian kran yang sering dipegang semua orang ketika bercuci tangan,” ujarnya, kemarin.

Upaya menekan bahaya penyebaran virus corona tersebut, Wafa mengaplikasikan teknologi yang sederhana namun sangat efektif dengan menciptakan alat cuci tangan Sistem Injak Mekanik. Dengan teknologi ini ketika orang hendak cuci tangan tidak lagi memegang kran menggunakan jari tangan, melainkan menggunakan telapak kaki.

“Alat saya rancang dengan menggunakan per pada pedal untuk menarik gagang kran menggunakan sling yang kita masukkan dalam pipa. Ketika pedal diinjak kran akan tertarik ke atas hingga terbuka. Selanjutnya kran menutup sendiri setelah pedal tidak kita injak,” jelasnya.

Sistem mekanik tersebut juga diaplikasikan untuk menggunaan sabun cair yang ada di sisi wastafel. Bedanya pedal tidak memakai per, hanya berfungsi untuk menekan pompa sabun cair untuk mengeluarkan sabun saat pemakaian.

“Pada bagian atas sabun cair sudah ada pompa yang dilengkapi per kecil jadi pedal tidak lagi perlu per,” jelasnya lagi.

Alat cuci tangan Sistem Injak Mekanik oleh Wafa dipraktikkan penggunaannya dengan menyediakan dua alat tersebut di masjid dan sekolah di Dusun Gribig RT 01 RW 03 Kecamatan Gebog, Kabupaten Kudus. Jamaah masjid dan pihak sekolah sangat antusias menggunakan alat ini karena kini cuci tangan tanpa lagi menyentuh dengan tangan.

Ditambahkan Wafa, terciptanya alat ini dengan maksud ingin mengedukasi masyarakat agar rajin mencuci tangan. Masyarakat nyaman bercuci tangan karena tidak lagi khawatir tertular virus corona dari kran air.

“Media edukasi ini menjadi output dari program KKN yang saya jalankan. Merupakan program kedua dari KKN saya yang bertema “Meningkatkan peran serta masyarakat dalam upaya pencegahan covid 19 dengan membuat alat cuci tangan tanpa sentuh (sistem injak mekanik),” jelas Wafa yang dibimbing dosen KKN, Dr. Ir. Yoyok Budi Pramono, S.Pt., M.P.

Program ini dijalankan dalam rangka menyambut era New Normal, seiring dengan dibukanya kembali fasilitas sosial seperti masjid dan sekolah, Wafa ingin memberikan peran melalui edukasi mencuci tangan di sela-sela kegiatan warga yang kini semakin padat.

Ditambahkan Wafa, dikarenakan pandemi Covid 19 pelaksanaan KKN seluruh mahasiswa Undip tahun ini diadakan sendiri-sendiri oleh peserta KKN. Sesuai tema yang dicanangkan pihak kampus yakni “KKN Pulang Kampung”, mahasiswa turun langsung ke lapangan menjalankan program KKN di kampung masing-masing.

Disebutkan, alat cuci tangan dengan Sistem Injak Mekanik ini merupakan program kedua selama KKN, setelah di program pertama ia membuat inovasi “Penghematan BBM Kendaraan Bermotor dengan Metode Smart Riding & Safety Riding.”

“Pada program pertama kita menyasar anak-anak remaja di Dusun Gribig RT 01 RW 03 Kecamatan Gebog, Kudus. Mekanismenya dengan cara sosialisasi dan membagikan brosur kepada audience. Tujuan program ini memberikan keuntungan penghematan BBM sekaligus mengedukasi keamanan dan keselamatan berkendara di jalan raya,” tandasnya. (abi/tm)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here