Dinas Sosial Kabupaten Semarang menggelar pelatihan menjahit khusus penyandang disabilitas di aula Kantor Kecataman Pringapus, Senin (10/8/2020). FOTO:UNGARANNEWS

UNGARANNEWS.COM. PRINGAPUS- Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Semarang menggelar pelatihan menjahit khusus penyandang disabilitas. Pelatihan diadakan di aula Kantor Kecataman Pringapus, dibuka oleh Kepala Dinsos drg M Gunadi, Senin (10/8/2020).

Kadinsos M Gunadi menjelaskan pelatihan berlangsung lima hari diikuti 15 penyandang disabilitas. Pelatihan dimaksudkan untuk memberdayakan warga difabel agar memiliki ketrampilan produktif.

“Sebenarnya ada beberapa perusahaan garmen yang bersedia menampung tenaga kerja difabel. Pelatihan ini dimaksudkan untuk memenuhi permintaan mereka,” terangnya usai acara pembukaan.

Disebutkan, Dinsos menghargai kesediaan manajemen perusahaan itu menjalankan tanggung jawab sosial. Selain itu memang ada warga difabel yang memiliki ketrampilan dan masih bisa berkarya di pasar kerja.

Pejabat pelaksana teknis kegiatan (PPTK) pelatihan menjahit bagi difabel Widi Winarsih menjelaskan para peserta diharapkan dapat mandiri usai mengikuti pelatihan ini.

Sebanyak 15 penyandang disabilitas dari Kecamatan Pringapus ikut serta dalam kegiatan ini. Para instruktur menjahit didatangkan dari SMKN 1 Tengaran. Tak hanya itu, Dinsos juga menghadirkan seorang motivator difabel untuk menaikkan moral para peserta agar bersemangat.

“Setelah pelatihan, para peserta akan dibantu masing-masing satu unit mesin jahit. Diharapkan mereka benar-benar bisa mandiri usai pelatihan ini,” terangnya.

Tahun depan, tambah Widi, Dinsos berencana menggelar empat pelatihan ketrampilan bagi difabel. Pelatihan membatik akan dilaksanakan di Kecamatan Suruh, Pabelan dan Jambu. Sedangkan pelatihan pembuatan hidroponik akan digelar di Pringapus.

“Pendampingan terhadap para difabel terus dilakukan intensif melibatkan tenaga kesejahteraan sosial kecamatan,” katanya lagi.

Sementara itu motivator difabel Andi Sunarko menghargai perhatian Pemkab Semarang terhadap kesejahteraan penyandang disabilitas. Menurutnya, pelatihan dan pendampingan kemandirian harus diberikan kepada para penyandang ketunaan kategori mampu latih.

“Pada kelompok ini masih ada kesempatan besar untuk mandiri. Terbukti sudah banyak teman-teman difabel yang bisa bekerja di beberapa pabrik,” ujarnya. (abi/tm)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here