Kelompok Tani Sidomaju, Desa Boto, Kecamatan Bancak, Kabupaten Semarang saat panen raya jagung dengan metode Ubinan. FOTO: IST/DOK PENDIM 0714 / SALATIGA

UNGARANNEWS.COM. BANCAK- Dinas Pertanian Perikanan dan Ketahanan Pangan (Dispertanikap) Kabupaten Semarang mengusulkan Desa Boto, Kecamatan Bancak ke Kementerian Pertanian RI untuk dijadikan lokasi program desa pertanian keluarga.

Kepala Bidang Pangan Dispertanikap Kabupaten Semarang Dwi Kuspriyati mengatakan Desa Boto merupakan daerah rawan pangan yang membutuhkan stimulan untuk bisa mandiri. Program desa pertanian keluarga merupakan program khusus untuk desa rawan pangan sesuai peta ketahanan dan kerawanan pangan (Food security and vulnerability atlas/FSVA) Badan Ketahanan Pangan Kementerian Pertanian RI.

“Tahun ini sudah kami usulkan program Desa Pertanian Keluarga di Desa Boto. Selanjutnya menunggu verifikasi dan persetujuan dari Kementerian Pertanian,” terangnya di sela-sela acara penyerahan bantuan cadangan pangan pemerintah daerah di aula Kantor Desa Boto, Bancak, kemarin.

Disebutkan, dipilihnya Desa Boto, mengingat program desa mandiri pangan (Demapan) yang sebelumnya berjalan dinilai berhasil. Pencapaian itu karena kerja keras dan kesungguhan para anggota kelompok tani peserta program. Bantuan 30 ekor ternak kambing dari Kementan telah berkembang dan berdampak baik bagi kesejahteraan warga.

Disampaikan, Kementan RI akan memberikan dana stimulan jika usulan disetujui. Kelompok tani terpilih dapat memanfaatkannya untuk mengembangkan pertanian terpadu.

“Jadi para anggota dapat menanam padi, tanaman keras dan beternak untuk meningkatkan ketahanan pangan,” katanya lagi.

Ditambahkan, di Jawa Tengah, lanjutnya, ada dua desa di Magelang dan Purworejo yang menjadi lokasi program desa pertanian keluarga.

Kepala Desa Boto Sjaichul Hadi mengakui, desa yang dipimpinnya termasuk rawan pangan. Dari tujuh dusun yang ada, hanya ada satu yang memiliki akses baik di pusat pemerintahan desa. Selain itu, sebagian besar warganya mengandalkan pertanian tadah hujan.

“Kami sudah kumpulkan kelompok tani untuk bersiap menjadi desa pertanian keluarga itu,” tegasnya. Baca Juga: TMMD Sengkuyung di Boto Selesaikan Betonisasi dan Perbaiki RTLH

Terkait bantuan cadangan pangan, pihaknya telah mengusulkan 98 keluarga penerima manfaat (KPM). Selain itu Pemdes Boto juga sudah mengusulkan bantuan tanaman hortikultura dan ternak kambing ke Dispertanikap Kabupaten Semarang.

“Kami berharap bisa keluar dari zona merah di peta kerawanan pangan,” pungkasnya. (abi/tm)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here