
UNGARANNEWS.COM. SUSUKAN- Rencana Kementerian Perdagangan (Kemendag) mengimpor beras pada tahun 2021 ditolak sejumlah daerah. Di Jawa Tengah, Dinas Ketahanan Pangan (Dishanpan) memastikan ketersediaan beras masih mencukupi, bahkan tergolong surplus.
Seperti di Kabupaten Semarang menjelang Lebaran 2021, stok beras cukup aman bahkan mengalami surplus beras hingga mencapai 5.996 ton.
Kepala Dinas Pertanian Peternakan dan Ketahanan Pangan (Dispertan) Kabupaten Semarang Wigati Sunu menyampaikan, saat ini tersedia 11.539 ton beras, dari perkiraan kebutuhan sebanyak 5.543 ton. Sehingga, terdapat kelebihan stok sebanyak 5.996 ton.
“Sampai triwulan pertama tahun ini, sasaran luas tanam mencapai 29 persen, sedangkan sasaran produksi sebesar 22 persen,” terang Wigati, di sela-sela mendampingi Bupati Semarang saat panen raya padi di Dusun Bogo Desa Timpik, Susukan, kemarin.
Dia berharap target luas panen maupun produksi pada 2021 akan tercapai. Meskipun di beberapa kecamatan, lumbung padi mengalami gangguan hama, Wigati optimistis memenuhi target yang ditetapkan.
Ditambahkan, sasaran produksi padi 2021 sebanyak 262.405,6 ton gabah kering panen (GKP), dan sampai akhir triwulan pertama tahun ini telah tercapai 57.112,3 ton GKP. Tingkat produksi itu diperkirakan dapat dipenuhi dari luasan panen sebesar 45.243 hektare hingga akhir tahun ini, dengan asumsi rata-rata produksi 6,7 ton hingga 7 ton per hektare.
Selain itu, lanjutnya, tingkat produksi jagung juga cukup menggembirakan. Sampai Maret lalu, produksi jagung mencapai 33.275,4 ton atau 43 persen dari total target tahun ini sebanyak 76.815 ton. Pencapaian itu diharapkan dapat meningkatkan pendapatan petani.
“Upaya lain untuk melindungi pendapatan petani adalah, mendorong mereka dan kelompoknya mengikuti program Asuransi Usaha Tani Padi,” jelas Wigati. Baca Juga: 77 PPPK Diangkat Jadi Penyuluh Pertanian, Bupati: Jangan Malas Dekati Petani
Menurutnya, untuk menaikkan produksi, para petani harus terus berinovasi. Diantaranya mengurangi pupuk kimia dan mulailah beralih ke pertanian organic.
Penyuluh pertanian lapangan (PPL) Kecamatan Susukan Gunadi menambahkan, luasan panen padi varietas unggul Impari 32 dan 42 itu mencapai kurang lebih 58 hektare. Tingkat produksinya rata-rata 6,7 ton per hektare.
Sementara itu, Kepala Dishanpan Jawa Tengah, Agus Wariyanto mengungkapkan mayoritas petani di wilayahnya pada bulan April 2021 sudah mulai panen raya. Sehingga, ia menganggap bila Jawa Tengah tidak membutuhkan pasokan impor beras dari Kemendag.
“Jateng tidak perlu impor. Saat ini wilayah kita mulai panen. Untuk panen raya saja akan kita kerjakan di bulan April 2021. Ini artinya cadangan pangan untuk wilayah Jawa Tengah tergolong sangat cukup,” ujar Agus saat dihubungi wartawan, belum lama ini.
Lebih jauh, ia mengungkapkan sepanjang periode Januari-Maret 2021, total ketersediaan stok beras di Jawa Tengah mencapai 2.542.542 ton dengan jumlah kebutuhan yang ada saat sebanyak 1.022.538 ton.
Sehingga dengan melihat realiasasi tersebut, pihaknya menyebut jika Jateng surplus cadangan beras sebanyak 1.519.986 ton.
Agus bahkan merinci untuk bulan Januari 2021, Jawa Tengah masih kekurangan stok beras sekitar 120.693 ton. Meski demikian, memasuki Februari 2021 stok beras mengalami surplus 823.417 ton.
Lalu pada Maret 2021 juga surplus 875.093 ton dan pada April 2021 diperkirakan juga surplus sebanyak 712.340 ton. (dbs/abi/tm)