
UNGARANNEWS.COM. GROBOGAN- Sebanyak 21.700 unit kendaraan yang hendak melintas di 14 titik perbatasan masuk Jawa Tengah dipaksa putar balik oleh petugas jajaran Polda Jawa Tengah yang berjaga di Pospam Terpadu.
Hal ini diungkapkan Kapolda Jateng Irjen Pol Ahmad Luthfi, di Pos Pam Jalan Gajah Mada kawasan Simpang Lima Purwodadi, Kabupaten Grobogan, Sabtu (15/5/21).
“Kita sudah melakukan putar balik kendaraan yang akan masuk ke Jawa Tengah, dan hal ini akan kita lakukan hingga kegiatan Operasi Ketupat Candi 2021 ini berakhir,” terang Luthfi.
Dijelaskan Kapolda, adapun jumlah kendaraan yang dilakukan pemeriksaan sebanyak 39.494 ribu kendaraan. dari jumlah tersebut terbagi di 14 titik Pos PAM Penyekatan yang ada di perbatasan Jawa Tengah.
Untuk kendaraan yang diputarbalikan dari Jawa barat ke Jawa Tengah, lanjut Kapolda Jateng, ada 11.700 kendaraan, dan dari Jawa Timur ke Jawa Tengah sebanyak 6.000 kendaraan, sedangkan dari DIY ke Jateng sebanyak 4.000 kendaraan. Total keseluruhan kendaraan terpaksa putar balik sebanyak 21.700 unit.
“Alhamdulilah sampai hari ini, kita bisa memutar balikan kendaraan dari luar daerah. Mulai hari ini tidak ada lagi penyekatan arus mudik di 14 Pos Pam dan hari ini prioritas penanganan arus balik,” ungkapnya.
Turut mendampingi dalam kegiatan Kapolda Jateng tersebut, Direktur Lalu Lintas Polda Jateng Kombes Pol Rudy Syafirudin, Karo log kombes bambang Ricky Sido Arto, SE., Kabid humas kombes Iskandar Fitriana Sutisna, SIK, M.si., Kapolres Grobogan AKBP Jury Leonard Siahaan, SIK, MH., Dandim 0717 Purwodadi Grobogan, Letkol (Inf) Asman Mokoginta dan Bupati Grobogan sri sumarni SH, MM, serta Pejabat utama Polda Jateng.
Dalam kesempatan ini Kapolda Jateng Irjen Pol Ahmad Luthfi juga memgingatkan kepada pengendara yang akan balik wajib melengkapi surat swab dan SIKM dengan mendowload.
Terkait ledakan petasan yang mengakibatkan 4 orang meninggal dan 4 orang lainnya luka luka. Kapolda Jateng mengungkapkan, kasus tersebut sudah diambil alih Polda Jateng.
“Kita masih kejar penjual serbuk petasan yang dikirim korban melalui online. Kalau sudah ada perkembangan akan kita sampaikan,” pungkasnya. (hms/tm)