Gubernur Jateng Ganjar Pranowo menjelaskan penanganan Covid-19 kepada Bupati Semarang H Ngesti Nugraha, Kapolres Semarang AKBP Ari Wibowo dan Dandim 0714 Salatiga Letkol Loka Jaka Sembada saat meninjau vaksinasi massal di GOR Pandanaran Wujil, Selasa (22/6/2021). FOTO:ABI/UNGARANNEWS

UNGARANNEWS.COM. BERGAS- Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo meminta pemerintah daerah melakukan pendampingan dan pengawasan terhadap tempat usaha yang masih buka.

Seperti rumah makan, restoran dan pasar agar menempatkan petugas Satpol PP bersama Bhabinkamtibmas dan Bhabinsa mengecek penerapan protokol kesehatan (prokes) setempat.

“Jika menemukan pengunjung makan berhadap-hadapan harus ditegur, tidak boleh karena rawan penularan virus Corona. Harus duduk menyamping juga wajib pakai masker setelah makan,” ujar Ganjar saat meninjau pelaksanaan vaksinasi massal di GOR Pandanaran Wujil, Kecamatan Bergas, Kabupaten Semarang, Selasa (22/6/2021).

Turut mendampingi Gubernur saat peninjauan, Bupati Semarang H Ngesti Nugraha, Kapolres Semarang AKBP Ari Wibowo, Dandim 0714 Salatiga Letkol Loka Jaya Sembada dan pejabat dinas terkait.

“Tempat-tempat usaha rawan menjadi klaster penyebaran Covid-19 harus selalu diawasi. Jika sudah diingatkan masih tetap abai prokes maka harus ditutup. Kondisi sudah bisa ditawar lagi, semua harus patuh dan tegas melakukan penindakan,” tegasnya.

Zona merah di Jateng saat ini disampaikan Ganjar, telah bertambah menjadi 13 daerah. Dari 13 daerah zona merah disebutkan Ganjar, diantaranya 5 daerah merupakan tambahan baru. Ke-13 daerah tersebut Kabupaten Kudus, Demak, Grobogan, Pati, Jepara, Blora, Pekalongan, Brebes, Semarang, Tegal, Sragen, Wonogiri, dan Kota Semarang.

Ganjar mengingatkan tren kasus positif terus meningkat, masyarakat dan pemeritah harus mawas diri melakukan antisipasi. “Edukasi masyarakat tetap pakai masker. Masyarakat diimbau mengurangi mobilitas. Masih adanya mobilitas menjadi penyebab penambahan kasus Covid-19,” tegasnya.

Dituturkan, sebelum meninjau vaksinasi di GOR Pandanaran, ia mengunjungi ruang isolasi rumah dinas Walikota Semarang memantau kondisi warga yang dirawat. Dari pengakuan beberapa warga mereka tertular setelah mengikuti acara pernikahan dan mendatangi tempat ziarah.

“Tadi warga dirawat mengaku ketularan dari mengikuti lamaran di Demak. Warga dari Grobogan ketularan dari ziarah, dan yang lainnya dari mengikuti acara pernikahan. Tempat seperti itu rawan sekali. Sudah tidak sadar warga membuka masker saat selfi atau saat makan,” tuturnya.

Ganjar menyebutkan berbagai upaya penambahan ruang isolasi dan ICU di rumah sakit sudah dilakukan. Selain itu surat edaran pengetatan PPKM juga sudah ditandatangani.

“Surat edaran sudah minggu lalu, ini perpanjangan PPKM maka sampaikan agar bisa mengikuti. Kalau saya boleh cerita pada kawan-kawan di kabupaten/kota, PPKM ini lebih detail, yang merah ibadah di rumah, tempat wisata tutup, tempat keramaian dan toko sampai jam 21.00,” tambahnya.

Seusai dari GOR Pandanaran Ganjar melanjutkan perjalanan ke Kelurahan Bergas Lor memantau pelaksanan Jogo Tonggo warga positif Covid-19, dilanjutkan ke rumah singgah isolasi terpadu di Rusunawa Pringapus. (abi/tm)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here