Kondisi kolam lele yang ambruk menewaskan 2 orang warga di Tambakrejo Kecamatan Ambarawa, Kabupaten Semarang, Minggu (25/7/2021). FOTO-FOTO:IST/UNGARANNEWS

UNGARANNEWS.COM. AMBARAWA- Kejadian naas dialami dua orang warga Ambarawa, Kabupaten Semarang. Keduanya tewas saat bekerja memanen ikan lele di kolam di Tambakrejo RW 03, Kecamatan Ambarawa, Minggu (25/7/2021).

Penyebabnya, tembok kolam setinggi lima meter yang mengelilingi bangunan kolam mendadak ambruk. Selain menewaskan dua orang, dua orang lainnya mengalami luka-luka.

Naas tersebut dialami Marda Wantianto (41) warga Dusun Bejalen Timur, Desa Bejalen, Kecamatan Ambarawa, dan Deni Sariyadi (38) warga Tambakboyo RW 03, Kelurahan Tambakboyo, Kecamatan Ambarawa.

Kedua warga yang masih saudara sepupu itu tewas setelah tertimpa dan terjepit reruntuhan tembok. Saat itu tengah memanen sekitar 1 ton ikan lele budidaya bersama dua warga lainnya.

Proses evakuasi kedua korban dari bawah reruntuhan memakan waktu hampir satu jam. Meski keduanya berhasil dievakuasi dan dilarikan ke rumah sakit, namun korban atas nama Marda dan saudara sepupunya Deni itu tiba di rumah sakit sudah meninggal.

Sedangkan dua rekannya, Ester Pinkan (38) warga Tambakrejo RW 03, Kelurahan Tambakboyo, Ambarawa, dan Jaelani (43) warga Tambakrejo RW 03 Kelurahan Tambakboyo, Ambarawa, dikabarkan mengalami luka-luka.

Kasubbag Humas Polres Semarang AKP Sugiyarta dikonfirmasi UNGARANNEWS.COM membenarkan kejadian tersebut. Menurutnya, kejadian bermula saat keempat warga tengah memanen ikan lele budidaya mereka. Namun dinding kolam setinggi 5 meter tiba- tiba ambruk.

“Awal korban Marda dan Deni memanen lele di dalam kolam, sedangkan 2 rekannya berada di atas kolam. Tiba-tiba tembok bangunan kolam di sisi utara terbuat dari batako roboh mengenai Deni,” ujarnya, Minggu (24/7/2021) malam.

Mengetahui rekannya tertimpa tembok, lanjut AKP Sugiyarta, korban Marda bergegaskan hendak memberikan pertolongan. Mendadak tembok di sisi barat di dekatnya ikut ambruk dan langsung menimpa tubuh Marda.

“Kedua korban meninggal dengan posisi tenggelam di dalam kolam. Kedua korban langsung dilarikan di RSUD Ambarawa. Namun dokter yang memeriksa menyatakan keduanya sudah meninggal,” jelasnya.

Berdasarkan hasil pemeriksaan petugas medis dr Isnaini Nurul, korban Marda diduga tewas akibat mengalami luka parah dan penyebab tenggelam. Diketahui terdapat luka patah tulang di leher, luka di dada, punggung dan kaki.

Sedangkan hasil pemeriksaan korban Deni mengalami luka di kepala bagian kanan, lebam di dada, tangan dan kaki, dan penyebab kematian karena tenggelam.

“Setelah menjalani pemeriksaan medis kedua korban oleh keluarganya dibawa pulang untuk dimakamkan,” tambahnya.

Hasil olah kejadian di lokasi, diungkapkan AKP Sugiyarta, penyebab tembok setinggi 5 meter dengan luas sekitar 5 x 6 meter itu mengalami roboh karena kondisinya sudah rapuh. Bagian konstruksi tembok juga tidak ada kerangka.

Tarmuji, paman kedua korban mengatakan, dugaan sementara tembok kolam telah berusia belasan tahun dan lapuk. Saat pembuatan juga tidak menggunakan pondasi cakar ayam.

“Saat kejadian kedua keponakan saya berada dalam kolam, dua rekannya di atas. Deni baru naikan ikan sekitar enam kali. Terus Deni tertimpa tembok. Marda yang hendak menolong ikut tertimpa reruntuhan susulan,” jelasnya kepada wartawan.

Sementara itu, pihak keluarga kedua korban meninggal dunia menerima atas kejadian tersebut. Keluarga sudah membuat Surat Pernyataan tidak akan menuntut siapa pun, dan menolak korban dilakukan autopsi. (abi/tm)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here