Almarhum Lettu Pnb Allan Safitra Indra Wahyudi dengan latar belakang pesawat tempur. FOTO:DOK/ISTIMEWA/UNGARANNEWS

UNGARANNEWS.COM. BLORA- Dandim 07 Blora, Letkol Inf. Andy Soelistyo mengungkap kondisi pilot pesawat TNI AU Jenis T-50i Golden Eagle yang jatuh di Desa Nginggil, Kecamatan Kradenan, Kabupaten Blora, hancur hingga menjadi serpihan.

Dari keterangan dihimpun menyebutkan kondisi serpihan badan pesawat hancur hingga merangsek ke dalam tanah. Kondisi tersebut menyulitkan petugas gabungan untuk mengevakuasi dan mengumpulkan puing-puing hingga jasad pilot.

Dipastikan pesawat tumpangi satu orang yakni pilot Lettu Pnb Allan Safitra Indra Wahyudi. Ia meninggal dengan kondisi jasad yang juga tidak utuh.

“Saya melihat langsung kondisi jenazah, mungkin karena kondisi pesawat meledak, jadi tidak bisa mengidentifikasi secara lengkap. Tapi beberapa bagian sudah kita amankan dan kita jadikan satu di kantong jenazah,” imbuhnya, Selasa (19/7/2022).

Diungkapkan Dandim proses evakuasi jenazah pilot dan badan pesawat sekitar pukul 02.00 WIB dini hari tadi dihentikan. Dikarenakan situasi dan kondisi medan yang sulit dan gelap.

“Pagi setelah terang kita lanjutkan lagi,” ungkapnya. BACA JUGA: Kesaksian Warga Detik-detik Jatuhnya Pesawat Latih T-50i Golden Eagle di Kradenan Blora

Kadispen AU Marsma TNI Indan Gilang dalam keterangan resmi menyebutkan Lettu Pnb Allan Syafitra Indra Wahyudi, S.T (Han) dinyatakan meninggal dunia usai insiden tersebut.

Allan adalah salah satu perwira penerbang lulusan AAU tahun 2015 dan Sekolah Penerbang TNI AU tahun 2017 ini meninggalkan seorang istri dan anak yang masih balita.

“Lettu Pnb Allan Safitra Indra Wahyudi, S.T (Han) mengalami kecelakaan saat menjalani latihan terbang malam. Pesawat TT-5009 yang diterbangkan, melakukan kontak radio terakhir pada 19.25 WIB, dan akhirnya dilaporkan jatuh. Puing reruntuhan pesawat ditemukan oleh warga dan aparat kewilayahan Blora di area hutan setempat,” kata Marsma Gilang dalam siaran pers, Selasa (19/7/2022).

Saat kejadiaan naas, pesawat latih Supersonik T-50i Golden Eagle itu tengah diterbangkan Lettu Pnb Allan Safitra Indera W. Sosok Lettu Pnb Allan Safitra Indera W bukan penerbang biasa. Ia yang saat itu tengah terbang malam, memiliki puluhan jam terbang bersama pesawat T-50i Golden Eagle.

Sebelum mengawaki pesawat T-50i, dia telah menerbangkan pesawat jenis Propeller. Lettu Pnb Allan Safitra penerbang pesawat T-50i Golden Eagle lulusan Skadron Udara 15 Lanud Iswahjudi pada tahun 2018.

Momentum bersejarah di acara kelulusannya ditandai dengan tradisi terbang solo pada 27 Oktober 2018, dipimpin Komandan Lanud Iswahjudi Kolonel Pnb Widyargo Ikoputra di Skadron Udara 15 Lanud Iswahjudi.

Saat itu, Skadron Udara 15 Lanud Iswahjudi hanya meluluskan 2 penerbang tempur pesawat T-50i Golden Eagle, yakni Lettu Pnb Allan Syafitra dan Lettu Pnb Laksamana Hasnan Tri Pamungkas.

Sementara itu, Tim SAR Lanud Iswahjudi telah memberangkatkan personil tambahan ke lokasi jatuhnya pesawat dan hingga saat ini masih melakukan evakuasi dan pengamanan lokasi.

Diberitakan sebelumnya, pesawat tempur T-50i Golden Eagle jatuh kawasan hutan Kradenan Blora, Senin (18/7/2022) malam. Sebelum jatuh, pesawat yang lepas landas dari Lanud Iswahjudi Madiun, Jawa Timur, pukul 18.24 WIB itu, sempat hilang kontak. (dbs/abi/tm)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here