
TENGARAN. UNGARANNEWS.COM- Diduga gara-gara tersinggung seorang dengan tubuh penuh tato, SF (27) warga Desa Barukan Kecamatan Tengaran, Kabupaten Semarang tega menganiaya seorang penjual pecel lele hingga tewas.
Persoalan yang memicu emosi pelaku karena hal sepele, korban yang masih teman pelaku tidak mau menuruti saat diminta menghubungi salah satu teman pelaku. Alasan korban saat itu sedang melayani pembeli.
Kapolres Semarang AKBP Achmad Oka Mahendra mengatakan, kejadian ‘raja pati’ tersebut pada Minggu (12/2). Pelaku diduga merasa tersinggung atas perkataan korban AS (23) yang juga tetangga pelaku.
“Antara pelaku dengan korban saling kenal, keduanya merupakan teman dan juga tetangga,” ujar Kapolres didampingi Kapolsek Tengaran AKP Supeno, Rabu (15/2/2023) malam.
Disebutkan, kronologi kejadian di lokasi korban AS bekerja sebagai penjual Pecel Lele. Saat korban bersama 2 orang rekannya berjualan, pada sekitar pukul 22.30 WIB pelaku SF datang untuk makan di warung korban.
“Setelah selesai makan pelaku meminta korban untuk menghubungi teman pelaku, namun korban menolak dengan alasan sedang melayani pembeli yang lain,” jelas Kapolres.
Atas perkataan korban tersebut membuat pelaku merasa tersinggung. Ia naik darah hingga melakukan penganiayaan berat terhadap korban.
“Karena merasa tersinggung, pelaku mengambil paving di sekitar warung milik korban dan memukulkan pada bagian kepala korban hingga jatuh tersungkur,” ungkap Kapolres.
Mengetahui korban tersungkur, pelaku bersama rekan korban yang sedang melayani pembeli menolong korban untuk dibawa pulang sekitar pukul 00.30 WIB atau Senin (13/2/2023) dini hari.
“Korban dibawa pulang disaksikan ibu dan istri korban. Korban mengeluhkan sakit di bagian kepalanya. Kemudian sekitar pukul 08.00 WIB korban dibawa keluarga ke Puskesmas Tengaran untuk menjalani pemeriksaan. Selanjutnya dirujuk ke RSUD Salatiga,” jelasnya.
Dijelaskan lagi, kondisi korban saat itu sudah kritis mengalami pusing dan muntah-muntah. Setelah mendapat perawatan petugas medis RSUD, pada Selasa (14/2/2023) korban menjalani operasi.
“Tadi pagi sekitar pukul 07.00 WIB pada hari Rabu (16/2/2023) korban dinyatakan meninggal dunia oleh pihak rumah sakit,” tandasnya.
Atas kejadian tersebut pihak keluarga didampingi perangkat desa melaporkan ke pihak Polsek Tengaran. Laporan ditindaklanjuti oleh Unit Inafis Polres Semarang mendatangi rumah korban membawa jenazah ke RS Bhayangkara Semarang untuk dilakukan autopsi.
Hingga saat ini petugas Polsek Tengaran dibantu Sat Reskrim Polres Semarang masih melakukan penyelidikan lebih lanjut. Pelaku sudah diamankan untuk dilakukan pemeriksaan intensif. (abi/tm)