Guswahid Hidayat. FOTO:IST/HUMAS PDAM

RUMAH DINAS. UNGARANNEWS.COM- Bupati Semarang H Ngesti Nugraha menyebutkan, berdasarkan catatan neraca keuangan Perumda Air Minum atau PDAM Tirta Bumi Serasi Kabupaten Semarang tahun 2021 menanggung kerugian sebesar Rp 39 miliar. Jumlah kerugian yang fantastik perlu kerja keras untuk menutup kerugian tersebut.

“Kemudian di tahun 2022 PDAM mampu menghasilkan untung sebesar Rp 7 miliar dari target keuntungan sebesar Rp 6,2 miliar. Meski tahun 2022 untung tapi masih menanggung kerugian cukup tinggi. Untung Rp 7 miliar dapat mengurangi kerugian dari Rp 39 miliar menjadi Rp 37 miliar. Kita harapkan bagaimana kerugian sebesar itu bisa terhapus dengan kerja keras,” tandas Ngesti Nugraha.

Pernyataan tersebut disampaikan dalam sambutan pelantikan Guswahid Hidayat menjadi Direktur Utama (Dirut) Perumda Air Minum atau PDAM Tirta Bumi Serasi Kabupaten Semarang periode tahun 2023-2028 di pendapa rumah dinas Bupati Semarang, Senin (15/5/2023) pagi. Guswahid kembali dilantik setelah jabatannya habis pada tanggal 14 Maret 2023 lalu.

Bupati menjelaskan adanya kerugian masih ditanggung tersebut PDAM tidak mempunyai kewajiban membagikan deviden ke pemerintah. Begitu juga tidak ada kewajiban pembagian SHU (Sisa Hasil Usaha) kepada karyawan, Direktur dan Dewas. Hal itu sudah dikonsultasikan ke BPK RI Perwakilan Jawa Tengah.

“Kita harapkan tidak ada temuan dari BPK di kemudian hari, kita sudah konsultasikan,” tegasnya.

Selain itu Dirut diingatkan agar mampu menekan angka kebocoran air PDAM atau NRW (Non Revenue Water) yang masih tinggi sebesar 27 persen. Dijelaskan, kebocoran 1 persen jika dinominalkan menyebabkan kerugian sekitar Ro 596 juta. Dengan estimasi tersebut jika mampu menekan 3 persen saja maka bisa menjadi pendapatan PDAM sebesar Rp 1,8 miliar.

“Dirut PDAM harus bisa mengatasi kebocoran yang masih tinggi. Setidaknya mampu mengatasi 4 persen atau 2 persen kebocaran air. Kita pernah hitung kebocoran sebesar 1 persen saja identik dengan nilai Rp 596 juta, mampu mengatasi 3 persen saja identik dengan pendapatan Rp 1,8 miliar,” tandasnya.

Potensi pengembangan PDAM dinilai sangat besar, untuk itu Bupati kepada Dirut asli Kota Semarang itu dapat mengembangkan lebih maksimal dengan inovasi-inovasi maupun menggandeng pihak ketiga. Disebutkan ada beberapa yang mencoba bermitra perlu lebih dulu penjajagan untuk melihat potensinya.

Bupati juga meminta Dirut diminta menjaga kondusifitas lingkungan kerja dengan seluruh staf dan Dewan Pengawas (Dewas).

“Kondusifitas harus diutamakan. Lingkungan kerja kondusif semua akan baik dan perusahaan akan semakin baik dan maju. Berbeda jika suasana kerja tidak kondusif,” ujar Ngesti Nugraha.

Diketahui, mantan Dirut PDAM Rembang itu dilantik menjadi Dirut PDAM Kabupaten Semarang pada tanggal 14 Maret 2019 dan jabatannya berakhir pada 14 Maret 2023 lalu. Warga asli Kota Semarang ini kembali terpilih sebagai Dirut melalui seleksi yang sebelumnya diikuti 6 orang pelamar. (abi/tm)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here