Ketua Persada Kabupaten Semarang dan Pengurus Paguyuban Pasar Bandarjo, Musyafa menyerahkan hadiah uang tunai kepada salah satu peserta kelompok yang berhasil mengambil bendera di pucuk pinang saat Lomba Panjat Pinang, Sabtu (24/8/2019). FOTO:UNGARANNEWS

UNGARANNEWS.COM. UNGARAN BARAT- Puncak peringatan HUT Kemerdekaan RI ke-74 diadakan Paguyuban Pasar Bandarjo, Ungaran Timur dengan menggelar lomba Panjat Pinang dan pentas Kesenian Tradisional di parkiran pasar, Sabtu (24/8/2019).

Moment ini menjadi kesempatan penting bagi Paguyuban Pasar untuk menjaga kebersamaan dan persatuan antarpedagang, di samping mensosialisasikan program yang diemban pengurus pasar untuk meningkatkan kebersihan dan ketertiban di lingkungan pasar.

Kepala Persatuan Pedagang Pasar (Persada) Kabupaten Semarang, Musyafa mengatakan, acara Panjat Pinang dan kesenian tradisinal merupakan puncak dari serangkaian acara yang diadakan pengurus Paguyuban Pasar Bandarjo selama memperingati HUT Kemerdekaan RI.

“Pesta Rakyat Pasar Bandarjo puncaknya kita adakan sehari kemarin. Diawali dengan upacara bendera dan menyanyikan lagu Indonesia raya, kemudian kita adakan lomba panjat pinang dan pentas kesenian tradisional selama sehari penuh,” ujar Musyafa yang juga pengurus Paguyuban Pasar Bandarjo, Minggu (25/8/2019).

Disebutkan, kegiatan paling meriah saat panjat pinang yang diikuti sekitar 6 kelompok. Peserta per kelompok mendapat kesempatan bergantian untuk memanjat batang pinang yang telah dilumuri minyak pelicin sehingga berulang gagal. Pemandangan itu membuat keseruan warga yang menonton, sekaligus keasyikan tersendiri bagi para peserta.

“Hadiah panjat pinang totalnya sebesar Rp 8 juta dirupakan berupa 7 buah bendera  yang berada di pucuk pinang, dan beberapa amplop yang berisi uang. Teknisnya bagi kelompok pertama dan kedua  yang berhasil mengambil satu bendera masing-masing mendapat hadiah Rp 1 juta, sedangkan untuk bendera ketiga hingga ketujuh masing-masing hadiah sebesar Rp 500 ribu,” ungkapnya.

Dari total hadiah sebesar Rp 8 Juta, dijelaskan Musyafa, sebesar Rp 5 Juta untuk hadiah bendera, sedangkan beberapa amplop berisi uang yang totalnya sebesar Rp 3 juta. Dalam kegiatan ini pihaknya bersyukur dan mengaku lega, karena kegiatan berjalan lancar dan sukses. Diharapkan tahun depan kegiatan bisa dilaksanakan lebih ramai dan semarak.

“Seluruh hadiah dan kegiatan pendukung acara biayanya dari sumbangan para pedagang dan pengusaha kios dan stand yang memberi dukungan dan support bagi terlaksananya tujuhbelasan di pasar Bandarjo,” tandasnya.

Sebelumnya, selama beberapa hari diadakan berbagai lomba diantaranya lomba menghias lapak dan los, lomba balap karung, sepak bola plastik, goyang balon, balap teklek, makan krupuk dan lain-lain.

“Terutama lomba menghias los, lapak, dan kios yang kita adakan di dalam pasar, dalam kesempatan ini kita turut mensosialisasikan program N3 kepada para pedagang. N3 merupakan kepanjangan dari Noto (menata, red) Diri, Noto Dagangan, dan Noto Lingkungan,” urainya.

Dijelaskan Musyafa, Noto Diri dimaksudkan agar pedagang membiasakan diri berpenampilan yang sopan, bertutur halus dan ramah melayani pembeli. Makna Noto Dagang berarti menyiapkan dagangan yang fresh, berkualitas, dan timbangan sesuai dengan tera. Sedangkan Noto Lingkungan diartikan para pedagang agar menjaga kebersihan dan ketertiban bersama-sama di lingkungan pasar.

“Adanya N3 kita terapkan kepada para pedagang untuk mendukung program Bupati Semarang yakni ‘Pasare Resi, Rezekine Apik’. Ini menjadi tanggungjawab kita semua untuk membuat Pasar Bandarjo semakin maju, dan semua itu kita awali dari diri kita sendiri,” pungkasnya. (abi/tm)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here