UNGARANNEWS.COM. GEDUNG DPRD- Wakil Ketua DPRD Kabuputen Semarang, Jauhari Mahmud meminta masalah internal PDAM Tirta Bumi Serasi Kabupaten Semarang segera diselesaikan. Kondisi yang ada bisa berdampak pada pembangunan Kabupaten Semarang.
Target Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) bisa tidak tercapai karena PDAM tak kunjung sehat.
“Pada 2019 saja (PDAM, red) diduga pasang pendapatan semu karena target yang diamanahkan di RPJMD tidak bisa terpenuhi. Ditulis pendapatan tapi sebenarnya itu tidak ada pendapatannya. Kita berharap PDAM dapat memberikan bagi hasil ke pemerintah daerah jelas sangat sulit,” ujarnya.
Sekretaris Fraksi PKS DPRD Kabupaten Semarang ini menjelaskan kondisi internal PDAM tidak baik menjadikan output yang dihasilkan tidak baik. Tidak hanya soal deviden saja, tapi pelayanan kepada masyarakat pelanggan juga masih buruk dan perlu diperbaiki.
“PDAM tiga kali diundang DPRD untuk mencarikan solusi tapi tidak hadir. Undangan sebenarnya bukan untuk menghakimi. Ini tupoksi DPRD, yakni pengawasan, legislasi, dan penganggaran. Juga sebagai fungsi kontrol, karena PDAM bagian dari BUMD yang menjadi tanggungjawab DPRD untuk mengawasi,” jelasnya kepada wartawan.
Penyataan yang sama disampaikan Wakil Ketua DPRD Kabupaten Semarang, Muzayinul Arif. Menurutnya, target pendapatan semu bukti adanya persoalan di PDAM. Bahkan, dia heran Dewas dipanggil rapat Komisi B tidak hadir hingga tiga kali.
“Dewas tidak hadir berarti juga ada persoalan. Persoalannya apa? Semuanya bisa terbuka ketika dibentuk Pansus. Keterbukaan dari semuanya diperlukan karena PDAM merupakan BUMD dengan investasi cukup besar,” ujarnya kepada wartawan.
Zayinul –-panggilan akrabnya— mempertanyakan ketidakjelasan managemen. Menurutnya, jika dikelola setengah hati nantinya dapat memunculkan berbagai asumsi dari publik, jangan-jangan menjadi “lembaga sapi perah”, bukan lagi lembaga usaha milik pemerintah daerah. (dbs/abi/tm)