UNGARANNEWS.COM. JAKARTA- Kabar duka menyelimuti keluarga penyanyi Rizky Febian. Ibunya yang juga mantan istri pelawak Sule dikabarkan meninggal dunia. Kabar kematian Lina dibenarkan oleh pengacara Lina, Abdurahman T Pratomo.
“Benar,” kata Abdurahman saat dikonfirmasi, Sabtu (4/12/2019) pagi.
Abdurahman belum menjelaskan secara rinci terkait meninggalnya Lina termasuk kapan waktu meninggalnya. Dia mengaku baru mendapat kabar itu.
“Kurang tahu persis, tapi barusan sekilas karena serangan jantung,” lanjutnya.
Rumah duka di Jalan Neptunus, Margahayu, Raya, Kota Bandung Sabtu (4/12/2019) sudah banyak didatangi kerabat dan juga pelayat. Sule juga sudah hadir di rumah duka.
Sule bahkan ikut menggotong keranda jenazah Lina ke mobil ambulans. Jenazah dimasukkan ke ambulans untuk disalatkan di masjid Al Muhajirin yang terletak 100 meter dari rumah duka.
Mata Sule sembab saat menggotong keranda jenazah istrinya. Dia lantas berjalan kaki menuju ke masjid.
Sementara itu, selain Sule, penyanyi Rizki Febian juga terlihat sudah ada di rumah duka. Rizki tak kuasa membendung kesedihan. Matanya sembab saat berjalan menuju ke masjid.
Pihak keluarga membenarkan kematian Lina karena serangan jantung. Diketahui, penyakit ini dapat menyerang saat terjadi gangguan pada aliran darah ke jantung, biasanya karena ada penyumbatan pembuluh darah. Bila serangan jantung tidak ditangani dengan baik maka dapat berujung pada kejadian henti jantung berpotensi fatal.
Spesialis jantung dan pembuluh darah dr Vito A Damay, SpJP (K), MKes, FIHA, FICA, menjelaskan ada beberapa faktor yang bisa mendorong terjadinya serangan jantung. Seperti Hipertensi, Kolesterol tinggi, Obesitas, merokok, kurang olahraga dan keturunan.
Orang-orang yang sudah tahu memiliki faktor risiko tersebut sangat disarankan untuk melakukan pola hidup sehat dan periksa kesehatan rutin. Biasanya dokter akan melakukan pemeriksaan fungsi jantung salah satunya dengan alat elektrokardiogram (EKG).
Dengan pemeriksaan dokter dapat menilai risiko terjadinya serangan jantung dan memberikan penanganan yang sesuai.
“Serangan yang berakhir dengan henti jantung, terjadi pada pasien yang tidak melakukan kontrol atas faktor risiko. Misal kadar kolesterol, tensi, gula darah, dan berat badan. Sementara faktor usia dan keturunan jelas tidak bisa dikontrol,” kata dr Vito beberapa waktu lalu. (dtc/tm)