Acara “Sumowono Ngopi Bareng” diadakan di halaman Kantor Kecamatan Sumowono, Kabupaten Semarang. FOTO:UNGARANNEWS

UNGARANNEWS.COM. SUMOWONO- Giyono, warga Sumowono, Kabupaten Semarang bertekad menjadikan kopi asli kampungnya dikenal masyarakat luas, bahkan hingga menembus pasar ekspor. Keinginan tersebut dirintis dengan mendirikan Asosiasi Kopi Asli Sumowono (ASKAS).

“Tujuan asosiasi  untuk mengembalikan kejayaan kopi asal lereng Gunung Ungaran itu. Ada sekitar sepuluh merek produk kopi Sumowono yang beredar di pasaran saat ini. Nantinya hanya ada satu merk ASKAS yang mewakili cita rasa tinggi kopi dari wilayah Kami,” jelasnya di sela-sela acara “Sumowono Ngopi Bareng” di halaman Kantor Kecamatan Sumowono, siang.

Acara yang digelar ASKAS dan didukung Pemerintah Kecamatan Sumowono dan pihak swasta lainnya itu mempertemukan puluhan pengusaha dan petani kopi dengan pemangku kepentingan.

“Cita rasa kopi dari Sumowono yang pernah terkenal pada masa kolonial Belanda di tanah air coba kita angkat kembali, kita berusaha jadikan komoditi lokal yang mendunia,” jelasnya.

Dijelaskan lebih lanjut, ASKAS yang beranggotakan 18 pengusaha kopi akan bergerak bersama dari hulu hingga hilir. Tak hanya memperhatikan pemasaran, para anggota ASKAS yang bekerja sama dengan kelompok tani akan melakukan edukasi bercocok tanam dan pengolahan kopi kepada para petani.

Diantaranya penggunaan pupuk non pestisida dan menghindari petik hijau serta penjemuran biji kopi yang higienis. Sehingga mutu biji kopi akan benar-benar terjaga.

“Selama ini penjualan dilakukan secara langsung ke beberapa kafe di Kabupaten Semarang, Yogyakarta, Magelang dan Purwodadi. Sedangkan secara online, pesanan kerap datang dari pembeli di Sumatera hingga Kalimantan,” jelasnya lagi.

Menurut Giyono, jumlah luasan kebun kopi rakyat di Sumowono mencapai seribu hektar. Rata-rata per hektar dapat menghasilkan lima ton biji kopi per hektar untuk jenis Robusta. Sedangkan untuk jenis Arabica hanya empat ton per hektar.

Saat ini kopi Sumowono yang sudah diolah dalam bentuk serbuk beredar di pasaran dengan berbagai merek. Giyono menyebut ada kopi Lempuyangan, Esensa, kopi Jlegong, Sukorini, Candisongo, Gumukdali dan Kopi Biyung. Dia berharap jalinan kerja sama pengusaha kopi dalam kelompok ASKAS akan dapat menciptakan satu produk kopi asli Sumowono yang memiliki cita rasa khas. (abi/tm)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here