UNGARANNEWS.COM. SEMARANG- Anggota komisi A DPRD Kota Semarang, Wisnu Pudjonggo meninggal dunia di RSUP dr. Kariadi Semarang, Selasa (29/9/2020 malam. Wisnu meninggal setelah 13 hari dirawat di rumah sakit.
Berdasarkan informasi dari berbagai sumber dihimpun UNGARANNEWS.COM, Wisnu terpapar covid-19 dan bahkan hingga kini istrinya juga masih dirawat di rumah sakit yang sama.
Dari informasi yang didapatkan, almarhum memiliki penyakit comorbid yaitu diabetes melitus.
“Selamat malam …berita duka ..innalillahi wa innalillahi rojiun …bpk Wisnu Pudjonggo anggota DPRD Kota Semarang jam 19.15 kapundhut Gusti di RSUP Dr Kariadi …semoga alm husnul khotimah ..dan yg ditinggal diberi ketabahan dan keikhlasan ..,” sebut pesan singkat yang beredar di medsos.
Humas RSUP Dr Kariadi, Parna membenarkan berita duka tersebut. Namun demikian, dia enggan membeberkan penyakit yang diderita politikus Partai Golkar itu hingga menghembuskan nafas terakhir.
“Benar Bapak Wisnu Pudjonggo dirawat di RSUP Dr. Kariadi mulai tanggal 16 September 2020 dan malam ini jam 19.15 oleh dokter penanggung jawab dinyatakan meninggal. Kami menyampaikan bela sungkawa yg sedalam dalamnya. Semoga beliau husnul khotimah dan keluarga yang ditinggalkan diberikan ketabahan dan keikhlasan. Aamiin,” kata Parna melalui WA.
Saat ditanya terkait penyakit yang diderita oleh Wisnu, Parna menjelaskan pihaknya memang tidak bisa membeberkan hal tersebut.
“Itu kewenangan DPJP (dokter penanggungjawab pasien),” jelasnya.
Sementara itu Wakil Ketua DPRD Kota Semarang, Wahyoe “Liluk” Winarto mengatakan dari informasi yang diperoleh jenazah langsung dimakamkan malam itu dengan protokol kesehatan Covid-19. Melalui aplikasi perpesanan WhatsApp, Liluk menyebut bahwa Wisnu terkena covid 19.
“(Jenazah Wisnu dimakamkan) di Bergota, iya (dengan protokol covid-19),” ujarnya.
Keluarga anggota DPRD Kota Semarang Wisnu Pudjonggo mengimbau pelayat tak datang ke rumah duka dalam menyampaikan rasa belasungkawa. Keputusan ini diambil lantaran Winus meninggal dalam perawatan Covid-19.
“Karena meninggalnya karena gejala Covid-19 sehingga kami tak menganjurkan sahabat dan lain-lain melayat,” ujar adik almarhum, Wijil Nustoko kepada wartawan.
Wijil pun mengatakan, almarhum dimakamkan dalam prosedur penangananan kematian akibat Covid-19.
“Jenazah almarhum dimakamkan di TPU Bergota oleh beberapa petugas yang menangani Covid-19 dan diikuti beberapa anggota keluarga saja yang ikut,” tambahnya.
Kepala Dinkes Kota Semarang Moh Abdul Hakam mengatakan, almarhum sempat dirawat di RSUD Wongsonegoro (RSWN), kemudian dirujuk ke RSUP Dr Kariadi.
“Seluruh kontak erat sudah kami tracing dan tracking. Beliau dirawat sudah hampir satu bulanan. Jadi, tracing dan tracking sudah selesai,” ucap Hakam seperti dilansir dari tribunnews, Rabu (30/9/2020).
Hakam melanjutkan, petugas Dinkes telah melakukan penelusuran di lingkungan kantor DPRD Kota Semarang dan di rumah.
Hasilnya, tidak ada kasus positif di lingkungan kantor dewan. Namun, ada dua kontak erat di rumah yang terkonfirmasi positif Covid-19.
“Dari kantor, alhamdulillah tidak ada. Dari rumah, ada dua kontak erat (positif). Kondisinya, alhamdulillah perbaikan. Karena sekarang baru suasana duka, pasti agak drop,” jelas Hakam.
Hakam tidak mengetahui apakah almarhum memiliki penyakit penyerta. Namun, banyak pasien Covid-19 di Kota Semarang yang meninggal lantaran memiliki comorbid atau penyakit penyerta.
“Lebih detail, silakan tanya ke RSWN dan Kariadi,” ucapnya. (dbs/abi/tm)