
UNGARANNEWS.COM. BANDUNGAN- Sejumlah anggota polisi, TNI, serta petugas kantor Kecamatan Bandungan meninjau dan mengecek vila yang dicurigai pernah dijadikan markas jaringan teroris Jamaah Islamiyah (JI) untuk latihan militer di Gintungan RT 01 RW 05, Kecamatan Bandungan, Kabupaten Semarang, Senin (28/12/2020).
Lokasi dijadikan sasaran petugas sebuah bangunan vila bercat kuning yang berdiri di atas lahan sekitar 20 meter x 25 meter. Sebelumnya, pekan lalu, pihak sejumlah petugas dari Mabes Polri sudah mendatangi lokasi tersebut.
Kapolsek Bandungan Iptu Edi Purwanto mengatakan, pengecekan vila dalam rangka melengkapi pemeriksaan berkas perkara terduga teroris yang ditangkap Detasemen Khusus 88 (Densus 88), beberapa waktu lalu.
Sebelumnya, Polri menangkap sebanyak puluhan terduga teroris yang diantaranya diketahui pernah melakukan kegiatan latihan bela diri, berperang hingga merakit bom di vila tersebut.
”Memang tidak ada penangkapan di sini, tapi vila di Bandungan pernah dijadikan lokasi pelatihan terduga teroris. Keterangan menyebutkan, mereka melakukan pelatihan, tetapi tidak tinggal terus-terusan di sini. Berapa lama mereka di sini kita tidak tahu, hanya pernah menjadikan tempat tersebut untuk pelatihan,” jelasnya.
Camat Bandungan Anang Sukoco ketika dikonfirmasi menyampaikan baru mengetahui adanya vila di Bandungan yang pernah dijadikan tempat pelatihan teroris. Berdasarkan data diketahui, vila yang dimaksud merupakan milik warga yang tinggal di Kota Semarang.
Anang menegaskan adanya kejadian ini, pihaknya akan lebih berhati-hati melakukan pengawasan terhadap aktivitas di vila-vila yang berada di kawasan wisata lereng gunung Ungaran tersebut. Seluruh pemilik akan didatang ulang.
”Pemilik vila wajib melaporkan siapa pun tamunya ke Polsek. Dengan demikian, kami bisa memonitor dan mengawasi,” tegasnya.
Langkah koordinasi dilakukan dengan melibatkan Forum Komunikasi Pimpinan Kecamatan Bandungan serta seluruh kades/lurah. Ke depan pihaknya akan melibatkan dinas pariwisata untuk turut melakukan pengawasan di lokasi wisata Bandungan.
Pengakuan senada disampaikan beberapa warga yang berada di lokasi vila. Mereka mengaku tidak tahu-menahu bahwa sempat ada kegiatan pelatihan teroris di vila tersebut. Baca Juga: Pelaku Pembunuh Siswi SMU di Hotel Frieda Bandungan Mengaku Sakit Hati
”Penjaga sebelumnya sudah meninggal, tetapi selama ini pun memang tidak ada cerita apa-apa. Kami tidak tahu apa-apa, saya dengar kejadiannya itu sudah lama, jadi tak ada bekas apa-apa,” ujar penjaga vila, Suhadi (61) kepada wartawan.
Kadiv Humas Polri Irjen Pol Argo Yuwono di Mabes Polri, Jakarta, Senin (28/12/2020), mengatakan, Densus 88 Antiteror Polri memeriksa sebuah vila yang diduga dijadikan tempat latihan kelompok teroris jaringan JI. Vila tersebut diduga kerap dijadikan tempat latihan bela diri, memakai senjata, hingga merakit bom.
’’Jaringan Jamaah Islamiyah ini mempunyai beberapa lokasi, ada di Jateng saya tidak bisa menyebutkan lokasinya dimana, tetapi ada 12 lokasi Jateng. Salah satunya di Ungaran. Sudah ditengok kesana, sudah dilihat seperti apa pelatihan tersebut,’’ ujarnya.
Mantan Kabid Humas Polda Metro Jaya ini menjelaskan, skema pelatihan dimulai dari bela diri tangan kosong, penggunaan senjata, hingga membuat bom. Menurutnya, anggota JI yang berlatih di sana memerlukan waktu selama enam bulan, dan dilatih oleh delapan orang instruktur.
’’Konsep pelatihan di sana yaitu bela diri tangan kosong, kemudian melempar pisau, menggunakan senjata tajam bisa dengan bentuk pedang, samurai (katana, Red), dan juga diberi pelatihan merakit bom, dan bagaimana cara penyergapan. Itu dilatih oleh seseorang yang sudah ditahan. Pengajarnya bernama Pak Joko alias Pak Karso,’’ terang Argo.
Pelatihan tersebut, lanjut Argo, bertujuan untuk memberangkatkan anggota JI ke Suriah dan mengikuti perang di sana. Baca Juga: 228 Tersangka Teroris Ditangkap, 148 Perkara Perdagangan Orang Ditangani Polri
’’Perekrutan generasi muda JI sudah sejak 2011, ada tujuh angkatan, total 96 (orang). Dari 96 ini yang berangkat ke Suriah ada 66, kenapa 66? Karena ada beberapa yang sudah ditangkap, dan jumlahnya berkurang yang berangkat ke Suriah,’’ ungkapnya. (dbs/tm)