
UNGARANNEWS.COM. SURUH- Pimpinan Daerah Pemuda Muhammadiyah (PDPM) Kabupaten Semarang menggelar Musyawarah Daerah (Musda) XVII bertema “Meningkatkan Peran Kader dalam Gerakan Dakwah Ta’awun Menuju Kabupaten Semarang Berkemajuan”, kegiatan dilaksanakan di SMK Muhammadiyah Suruh, Kabupaten Semarang, Kamis (11/3/2021).
Kegiatan Musda di tengah pandemi Covid-19 ini hanya diikuti perwakilan PDPM, Pimpinan Pemuda Cabang Muhammadiyah (PCM), perwakilan Pemuda Ranting, Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kabupaten Semarang, Pimpinan Wilayah Pemuda Muhammadiyah Jawa Tengah, dan tamu undangan.
Ketua Pimpinan Daerah Pemuda Muhammadiyah (PDPM) Kabupaten Semarang, Danar Aditiyawarman mengatakan, gerakam pemuda Muhammadiyah merupakan peluang yang strategis, sumber energi yang efektif untuk mempersiapkan kepimpinanan bangsa yang bermoral, religius dan berintelektual.
Disebutkan, program kerja yang telah tersusun selama masa kepemimpinannya perlu berkesinambungan hingga terwujud keinginan bersama menjadikan organisasi lebih berperan di masyarakat Kabupaten Semarang.
“Kami berpesan kepada seluruh musyawirin jadikanlah musyawarah ini forum konsolididasi organisasi untuk perbaikan pemuda Muhammadiyah ke depan,” tegasnya.
Di akhir sambutan, Danar Aditiyawarman menyampaikan di masa kepemimpinannya telah mampu membentuk sebanyak 13 Pimpinan Cabang dari sebanyak 19 Kecamatan di Kabupaten Semarang. Dia menyatakan seluruh pengurus pimpinan Kecamatan se-Kabupaten Semarang tersebut turut hadir di acara Musda.
“Terhatur saya ucapkan terima kasih kepada Ketua PDM dan Pimpinan Daerah Nasyiyatul Aisyiyah yang telah mensupport selama saya memimpin, juga terima kasih kepada Ketua Pimpinan Ikatan Pemuda Muhammadiyah, Angkatan Muda Muhammadiyah, Pimpinan Daerah Putra Tapak Suci, Ikatan Pelajar Muhammadiyan, Hizbul Waton, dan lainnya yang tidak semua bisa saya sebutkan,” tandasnya.
Ketua Pimpinan Wilayah Pemuda Muhammadiyah (PWPM) Jawa Tengah, Eko Pujiatmoko menyampaikan Eko Pujiatmoko, bersyukur perjalankan PDPM Kabupaten Semarang dapat mencapai tujuan organisasi hingga kini telah terbentuk 13 kepengurusan Pimpinan Rating, bahkan sudah terbentuk di seluruh kecamatan tinggal menunggu pelaksanaan Musyawarah Cabang (Muscab).
“Dengan hati dengan pikiran, ide gagasan, PDPM juga telah menjalin sinergi kebangsaan dengan salah satu legislator mendukung kemajuan perserikatan kita. Syukur alhamdulillah sudah terbetuk 13 Pimpinan Cabang dan pimpinan di seluruh kecamatan sudah ada tinggal nanti dilaksanakan Muscab,” ujarnya.
Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kabupaten Semarang, Prof. Dr. H Muh Saerozi, M.Ag dalam sambutan pembukaan Musda sekaligus memberikan wejangan kepada pengurus dan kades PDPM menyampaikan pentingnya menjaga kesetiaan dan kecintaan terhadap negara Republik Indonesia.
“Muhammadiyah ada sebelum negara ini ada. Muhammadiyah dibentuk tahun 1912, para tokoh Muhammadiyah turut memberikan kontribusi besar pendirian negara RI yang merdeka tahun 1945. Karena itu wajib bagi kita setia negara RI,” ujarnya yang juga menjabat Wakil Rektor UIN Salatiga ini.
Ia berpesan kepada para kader PDPM, Muhammadiyah di Kabupaten Semarang selalu ada di jalur amar makruf nahi munkar. Juga selalu di jalur samikna wa’ato’na. Belum lama ini bergulir euphoria atau isu yang merundung salah satu tokoh Muhammadiyah (Prof Din Syamsuddin, red) di Pusat, ia minta kader di daerah menanggapi masalah tersebut dengan pikiran jernih dan logis.
“Tidak semua euphoria dan semua isu kita perlu tanggapi. Kita tahu mana porsinya Pimpinan Pusat, mana porsinya Pimpinan Wilayah, dan mana porsi Pimpinan Daerah. Kader Muhammadiyah dituntut berpikir jernih bisa membedakan mana penghidupan mana keingiann. Tidak perlu ditanggapi ya tidak usah. Akhirnya isu itu isu selesai,” pesannya.
Turut hadir dalam Musda XVII PDPM Kabupaten Semarang, anggota DPRD Jawa Tengah dr Hj Sholehah Kurniawati, dalam kesempatan ini pengurus PDPM memberikan piagam ucapan terima kasih atas dukungan dan support diberikan kepada pemuda-pemuda Muhammadiyah di Kabupaten Semarang. (abi/tm)