
UNGARANNEWS.COM. AMBARAWA- Diduga menjadi korban kecelakaan seorang anak muda yang tidak diketahui identintasnya meninggal dunia di RSUD Ambarawa, Sabtu (13/7/2019) sekitar pukul 05.30.
Korban meninggal setelah empat hari dirawat di ruang ICU RSUD Ambarawa dalam kondisi kritis tidak sadarkan diri. Sebelumnya foto korban saat dalam perawatan rumah sakit sempat viral di media sosial yang mengabarkan kondisinya dan identitasnya yang belum diketahui.
Anggota Forum Komunikasi Relawan Lintas Komunitas (Relinko) Kabupaten Semarang, Mulyo Utomo mengabarkan korban dengan identitas MR X meninggal pagi ini di RSUD Ambarawa. Selama dalam perawatan hingga meninggal korban tidak sadarkan diri.
“Inna lillahi wa inna ilaihi raji’un korban Laka MR X pagi ini Sabtu pukul 05.30 telah meninggal dunia di RSUD Ambarawa. Semoga dosa dosanya diampuni dan amal baiknya di terima Allah SWT, amin,” ungkap melalui medsos grup Forkom Relinko.
Kanit Laka Satlantas Polres Semarang Ipda Wardoyo mengatakan, korban dilaporkan sudah dalam keadaan tidak sadarkan diri tergeletak di pinggir jalan pertigaan Bawen, Kabupaten Semarang pada Selasa (9/7/2019) sore.
“Tidak ada saksi yang mengetahui penyebab pastinya korban mengalami luka parah hingga tidak sadarkan diri. Petugas Satlantas dan Polsek Bawen menerima laporan kondisi korban sudah tergeletak di pinggir jalan,” ujarnya kepada UNGARANNEWS, pagi ini.
Disebutkan, melihat luka dalam dan bagian kepala yang dialami korban, diduga korban terjatuh dari kendaraan yang ditumpangi, dugaan lain pemuda tanpa membawa identitas itu merupakan korban tabrak lari.
“Identitas korban yang tidak diketahui juga menyulitkan kita untuk mengungkap penyebab korban mengalami luka kritis. Selama dirawat di RSUD Ambarawa korban tidak sadarkan diri,” tandasnya.
Dalam kasus ini Ipda Wardoyo mengingatkan kepada masyarakat jika berpergian membawa identitas agar tidak menyulitkan petugas dan masyarakat ketika terjadi insiden seperti dialami korban.
“Korban kecelakaan tanpa identitas menyulitkan kita melacak alamat keluarganya. Jika tidak ada identitas dan tidak ada keluarga (ahli waris, red) maka pihak Jasa Raharja yang seharusnya akan menanggung biaya perawatan di rumah sakit maupun santunan kematian tidak bisa memberikan. Persyaratannya memang begitu,” tambahnya.
Hingga saat ini korban masih disemayamkan di RSUD Ambarawa. Jika tidak ada keluarga yang menjemput jenazah korban, direncanakan akan dimakamkan di pemakaman umum wilayah Ambarawa.
Adapun ciri-ciri korban terakhir berambut punk, di kelopak mata kiri bawah alis ada tahi lalat. Sedangkan identifikasi pada lidah dan telinga korban ada tindikan. (abi/tm)