UNGARANNEWS.COM. BERGAS– Berbagai reruntuhan candi masa Hindu kuno pada abad IX Masehi ditemukan di berbagai tempat di kaki Gunung Ungaran, Kabupaten Semarang. Salah satunya yang baru saja ditemukan di Desa Randugunting, Kecamatan Bergas Kabupaten Semarang.
Tri Subekso, anggota Pamong Budaya Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Semarang mengatakan situs terbaru yang ditemukan berupa pertirtaan. Bentuknya mirip susunan bantal sehingga oleh masyarakat setempat situs tersebut dikenal dengan nama Bantal Susun.
“Setelah dilakukan proses pengkajian dan pendataan, diketahui bahwa tempat ini adalah situs petirtaan,” ujarnya.
Ia meyakini temuan tersebut sebagai peninggalan zaman kuno. Mengingat kawasan sekitar berstruktur tanah berlembah, sangat dekat dengan pola masyarakat pada era Jawa kuno saat membangun permukiman.
Disebutkan penemuan ini bukan yang pertama, sebelumnya pernah ditemukan koin emas, tempat sirih, dan tak jauh dari sini juga ada lumpang yang terbuat dari batu (Watu Lumpang).
“Nah inilah yang menjadi penanda dan menarik diteliti terkait adanya peradaban Jawa kuno atau era 7-10 masehi disini,” tandasnya.
Sedangkan Watu Lumpang yang baru saja diekskavasi dari dasar sungai sebenarnya berhadapan dengan posisi petirtaan Bantal Susun.
Berdasarkan fungsinya sumber-sumber prasasti atau naskah kuna, lanjut Tri Subekso, keberadaan Watu Lumpang tersebut dapat ditemukan pada Prasasti Rukam 829 Saka atau 907 Masehi yang berasal dari Parakan, Temanggung.
Ditengarai benda tersebut biasa digunakan dalam upacara penetapan Shima.
Penetapan Shima sendiri merupakan upacara pemberian daerah perdikan oleh raja atau pejabat daerah.
Lokasi Pertirtaan
Komunitas Pecinta Budaya (KPB) Randugunting, Sistyoko menyebutkan
penemuan situs Bantal Susun melalui hasil observasi lingkungan yang dilakukan masyarakat yang tergabung dalam Komunitas Pecinta Budaya (KPB) Randugunting.
Dengan ditemukan situs Bantal Susun diyakini lokasi sekitar dulunya diduga merupakan bekas petirtaan kuno. Petirtaan ini merupakan bekas pemandian suci di era Hindu kuno.
“Situs yang baru saja kita temukan kini didata oleh Pamong Budaya Dinas Pendidikan Kabupaten Semarang. Masyarakat Randugunting menyebutnya situs Bantal Susun,” tandasnya. (bdi/dtc/ist/m)