UNGARANNEWS.COM. AMBARAWA-Tumpeng yang disajikan dalam tradisi Gerebeg Pasar Projo Ambarawa merupakan simbol kemakmuran dan kesejahteraan bagi masyarakat khususnya para pedagang pasar Projo.

Pernyataan demikian disampaikan H Mundjirin saat akab memotong tumpeng menandai mulainya gelaran Gerebeg Pasar Projo yang akan digelar  selama dua hari.

“Harapan saya, para pedagang di Pasar Projo ini semakin rukun, diberikan kelancaran rejeki dan dagangannya laris serta yang tidak kalah pentingnya jaga kebersihan lingkungan pasar. Lingkungan pasar yang resik (bersih) maka rejekinya akan apik (baik),” tandas H Mundjirin, Rabu (10/4/2019) pagi.

Beberapa pedagang Pasar Projo mengaku senang dapat mengikuti arak-arakan dalam rangka Grebeg Pasar ini.

Hal ini menunjukkan adanya kerukunan dari seluruh pedagang pasar bahkan dengan masyarakat sekitar. Dengan Grebeg Pasar ini, merupakan wujud ucapan syukur dari pedagang pasar kepada Tuhan Yang Maha Esa.

“Ini sebagai rasa ucapan syukur kepada Tuhan atas nikmat dan anugerah serta rahmat yang telah kita terima. Kita telah diberikan kelancaran mencari rejeki di pasar ini, maka tidak lupa kita juga mengucapkan syukur,” ujar Mbak Sri (49) salah satu pedagang Pasar Projo.

Usai acara pemotongan tumpeng, acara dilanjutkan dengan arak-arakan berbagai gunungan diantaranya gunungan sayuran, gunungan sembako, gunungan pakaian serta gunungan buah-buahan.

Bahkan, ikut menjadi peserta arak-arakan perwakilan para “Bakul Blanjan”, yang dagangannya diarak dengan naik kendaraan roda tiga.

Gerebeg Pasar Projo akan digelar selama dua hari mulai Rabu (10/4/2010) sampai Kamis (11/4/2019) besok dengan agenda acara pentas tari kesenian Kuda Lumping, Solo Organ, donor darah dan bakti sosial menyantuni anak yatim piatu. (abi/tm)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here