
UNGARANNEWS.COM. LAMONGAN- Pemandangan memilukan terlihat saat satu per satu jenazah korban kecelakaan di Jalan Raya Solo-Semarang, tepatnya di Dusun Ngentak, Klero, Kecamatan Tengaran, Kabupaten Semarang berdatangan di kampung halamannya di Dusun Babat, Desa Sumberdadi, Kecamatan Mantup, Kabupaten Lamongan, Jawa Timur, Minggu (23/6/2019) malam.
Satu per satu jenazah diturunkan dari mobil ambulan yang membawanya dari RSUD Salatiga, kemudian disemayamkan di tiga rumah duka yang letaknya berdekatan. Masing-masing jenazah dimasukkan ke dalam rumah sesuai hubungan kedekatan keluarga.
Kepala Desa Sumberdadi, Sugiono mengatakan dari 7 korban meninggal akibat kecelakaan itu, semuanya merupakan satu keluarga. Enam jenazah diantaranya dimakamkan di Desa Sumberdadi, Lamongan, sedangkan 1 korban yakni Imam Sholahuddin (43), sopir Avanza, dimakamkan di Jakarta.
“Korban dimakamkan di tempat tinggal masing-masing sesuai dengan permintaan keluarga,” ujarnya kepada Radar Bojonegoro, Minggu (23/6/2019).
Dijelaskan Sugiono hubungan kekeluargaan diantara korban meninggal, Masyuda Zainudin (64) dan Sutarsih (61) merupakan pasangan suami istri (pasutri). Begitu juga korban M. Affandi (61) dan Umi Hanik (57) merupakan pasangan suami istri.
Selanjutnya Diyah Sri Wulandari (24) merupakan keponakan dari Imam Sholahuddin (43), sopir Avanza yang juga meninggal dalam kecelakaan tersebut. Meski Imam beralamat di Warung Jati Timur II/59 RT 06 RW 04 kelurahan Kalibata kecamatan Pancoran Jakarta Selatan, namun ia merupakan anak dari pasutri Masyuda Zainudin dan Sutarsih.
“Korban Muslikah (64) sempat dirawat di RSUD Salatiga namun akhirnya meninggal, almarhumah merupakan saudara dari Sutarsih dan Umi Hanik,” jelasnya.
Sedangkan masih ada satu lagi korban yang menumpangi mobil Avanza, yakni M. Nuruddinilah (17) yang mengalami luka parah dan masih dirawat di ruang ICU RSUD Salatiga, menurut Sugiono, ia merupakan keponakan dari almarhum Imam.
“Para korban merupakan satu keluarga dan satu desa, hanya berbeda rumah,” tandasnya dengan raut wajah penuh kesedihan.
Keenam korban, lanjut Sugiono, disemayamkan di tiga rumah yang berdekatan. Hanya rumah almarhum Imam yang terlihat kosong karena jenazah langsung dibawa ke Jakarta.
Sesuai permintaan keluarga jenazah Imam agar dimakamkan di Jakarta karena istrinya tinggal sendirian di Jakarta. Sedangkan anak pertamanya menjadi anggota TNI di Papua dan satunya mondok di Ponpes di Kediri.
“Anak-anak almarhum Imam malam ini sudah tiba di rumah untuk memakamkan jenazah bapaknya,” ungkapnya.
Setelah disemayamkan di rumah duka, malam itu juga seluruh jenazah makamkan di pemakaman dusun setempat dalam satu liang lahat. Sebelumnya ratusan warga dan keluarga mensholati para jenazah di mushola dekat rumahnya.
Pemandangan memilukan terlihat keenam jenazah yang dimasukkan peti berbalut kain putih itu dijajar di dekat pengimaman. Sedu-sedan tangis tertahan masih terdengar saat pelaksanaan sholat jenazah.
Seperti diberitakan sebelumnya, kecelakaan maut melibatkan bus malam Rosalia Indah AD 1451 DF dengan mobil Toyota Avanza nopol B 157 NIK terjadi di jalan raya Semarang-Solo, tepatnya di Dusun Ngentak Desa Klero Kecamatan Tengaran, Kabupaten Semarang, Minggu (23/6/2019) sekitar pukul 02.50 WIB.
Kejadian ini menyebabkan 7 orang penumpang mobil tewas, sedangkan seorang penumpang mobil hingga kini kondisinya masih kritis dirawat di RSUD Salatiga. (abi/tm)