Postur khas kambing ras Kaligesing Purworejo saat mengikuti kontes. FOTO:IST/UNGARANNEWS

UNGARANNEWS.COM. PURWOREJO- Sebanyak 125 ekor kambing mengikuti kontes kambing ras Kaligesing tingkat nasional 2019 digelar di Purworejo.  Kontes diselenggarakan oleh Persatuan Kambing Kaligesing Nasional (Perkanas) di lapangan Karangsari, Desa Kaligono, Kecamatan Kaligesing, Purworejo pada Minggu (23/6/2019).

Kegiatan terselenggara atas kerja sama Dinas Pertanian, Pangan, Kelautan dan Perikanan (DPPKP) Kabupaten Purworejo berlangsung pagi hingga petang diikuti peserta dari berbagai perwakilan wilayah di Indonesia.

Ketua DPD Perkanas Purworejo, Mukhsin (40) mengatakan, tujuan kontes antara lain untuk menyatukan visi misi peternak Kambing Kaligesing sekaligus mempromosikan keberadaan Perkanas dan kambing Kaligesing.

“Kita memberikan kesempatan kepada kambing-kambing Kaligesing kelas lomba untuk unjuk diri menampilkan keunggulannya sekaligus jadi media marketing untuk disinergikan dengan pengembangan pariwisata di Kaligesing,” sebutnya.

“Untuk tahun ini peserta paling jauh dari Bogor, yang lain dari seputaran pulau Jawa dan Jogjakarta,” imbuhnya.

Mukhsin menjelaskan, dalam kontes memperlombakan 4 kelas. Mulai dari kategori kelas D hingga A. Semunya dinilai oleh dewan juri kompeten dari Perkkanas dan dokter hewan.

Terdapat 11 aspek penilaian, antara lain bentuk kepala, kaki, leher, ekor, postur, pola warna, serta kesehatan kambing. Peserta akan diambil juara 1 sampai 3 untuk masing-masing kelas dengan total hadiah Rp 42 juta.

“Setiap kelas diikuti jantan dan betina, penentuan kelas adalah umur kambing. Yang diikutkan kontes semuanya bagus-bagus,” jelas Mukhsin.

Perkembangan kualitas kambing Kaligesing, lanjut Mukhsin, menunjukan peningkatan dari tahun ketahun. Jumlah permintaan kambing ras Kaligesing setiap tahunya juga meningkat.

“Tugas kita sekarang adalah bagaimana menjadikan kambing Kaligesing bukan hanya sebagai komoditas, melainkan mampu kita sinergikan dengan potensi-potensi lokal, khusunya Kaligesing. Makanya event tahun ini tajuk kita tidak hanya kontes, namun juga gelar potensi,” tandasnya.

Plt Camat Kaligesing, Hariyono SSos MM, mengungkapkan pihaknya mendukung DPD Perkanas Purworejo untuk terus mempromosikan keberadaan kambing Kaligesing. Meski demikian, pihaknya mengaku memiliki pekerjaan rumah untuk membranding keberadaan Kambing Kaligesing sebagai penggedor daya tarik wisata.

“Tentu akan kita evaluasi agar kedepanya dapat lebih baik lagi. Yang harus menjadi perhatian adalah bagaimana kontes-kontes kambing Kaligesing ini mampu diintegrasikan dengan potensi dan budaya lokal, sehingga impactnya terasa bagi seluruh warga Kaligesing khususnya,” ungkpanya.

Kontes secara resmi dibuka oleh Plt. Kepala DPPKP Kabupaten Purworejo, Sukusnanto SP. Membacakan sambutan Bupati Purworejo, Sukusnanto menyebut Kambing Kaligesing adalah komoditas unggulan peternakan Kabupaten Purworejo.

Bukti pengakuan pemerintah atas Kambing Kaligesing adalah terbitnya Surat Keputusan Menteri Pertanian Nomor 2591/Kpts/PD/400/7/2010 tentang Penetapan Galur Kambing Kaligesing dan Surat Keputusan Menteri Pertanian No 346/Kpts/PK.020/5/2016 tentang Penetapan Kabupaten Purworejo sebagai Wilayah Sumber Bibit Kambing Kaligesing.

Kambing Kaligesing memiliki perwakan panjang, besar dan tinggi itu mulai ada di Purworejo ketika tahun 1930-an pemerintah kolonial Belanda membawa kambing Jamnapari dari India ke daerah Kaligesing, Purworejo. Kambing Jamnapari ini kemudian disilangkan dengan kambing lokal yakni kambing jawa randu atau kacang. Hasil keturunan dari silangan ini dikenal sebagai Kambing Etawa ras Kaligesing.

Oleh sang pemilik, kambing yang rata-rata memiliki tinggi badan 110 cm dan panjang 150 cm ini diberi nama-nama yang indah layaknya anak kesayangan seperti Putri Ayu, Gayatri, Shinta, Lamusseto hingga Karebet. Jika menang, maka harga kambing akan meningkat drastis hingga ratusan juta rupiah.

Salah satu peserta, Suyanto (46) warga Desa Pandanrejo, Kecamatan Kaligesing, Purworejo merasa senang lantaran kambing miliknya yang diberi nama Lamusseto berhasil menjadi juara 1 untuk kelas pejantan A. Kambing berumur 4 tahun tahun itu akan dilepas jika ada yang berani membayar setidaknya Rp 500 juta.

“Alhamdulillah dapat juara 1. Kalau harga si sebenarnya saya belun mau buka harga, tapi kalau ada yang mau paling tidak Rp 500 juta ya nggak papa,” katanya. (meks/tm)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here