Warga membersihkan akar rumpun bambu yang menutupi bangunan situs Bantal Susun. Dikhawatirkan akar bambu yang keras dapat merusak bangunan bersejarah ini. FOTO:UNGARANNEWS

UNGARANNEWS.COM. BERGAS- Situs Bantal Susun di lereng Gunung Ungaran, tepatnya masuk Desa Randugunting, Kecamatan Bergas Kabupaten Semarang yang ditemukan pada pertengahan bulan Februari 2019 lalu mendapatkan perhatian dari warga setempat.

Minggu (14/7/2019) puluhan warga yang tergabung dalam Komunitas Pecinta Budaya (KPB) Randugunting bersama Komunitas Dewa Ciwa mengadakan kerja bakti membersihkan areal sekitar situs.

Kegiatan dilakukan dengan membabat semak dan akar rumpun bambu yang menutupi area situs. Sungai yang melintas berada di dekat situ juga dibersihkan untuk menjaga keasrian dan kebersihan situs.

Salah satu tokoh warga setempat, Mathias Reddy Ananto mengatakan, situs Bantal Susun perlu dirawat dan dijaga kelestarian karena merupakan peninggal purbakala dari nenek moyang dulu.

“Melalui kegiatan bersih-bersih di lokasi situs Bantal Susun kita harapkan artefak peninggalan kuno yang ada di sekitarnya tidak rusak. Tanah longsoran yang menutupi serta akar bambu kita bersihkan,” ujarnya kepada UNGARANNEWS, Senin (15/7/2019).

Proses pembersihan dilakukan secara hati-hati agar tidak merusak fisik bangunan situs. Menurut Reddy, wujud situs baru sebagian kecil yang sudah tergali, namun sudah menunjukkan bentuknya yang mirip bantal bersusun.

“Kita memperlakukan situs dengan penuh kehati-hatian. Ini bagian dari warisan nenek moyang yang harus harus kita jaga,” tandasnya.

Seperti diberitakan sebelumnya, berbagai reruntuhan candi masa Hindu kuno pada abad IX Masehi ditemukan sejumlah tempat di kaki Gunung Ungaran, Kabupaten Semarang. Salah satunya yang baru saja ditemukan di Desa Randugunting, Kecamatan Bergas.

Anggota Pamong Budaya Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Semarang, Tri Subekso mengatakan situs terbaru yang ditemukan berupa pertirtaan. Bentuknya mirip susunan bantal sehingga oleh masyarakat setempat situs tersebut dikenal dengan nama Bantal Susun.

“Setelah dilakukan proses pengkajian dan pendataan, diketahui bahwa tempat ini adalah situs petirtaan,” ujarnya.

Ia meyakini temuan tersebut sebagai peninggalan zaman kuno. Mengingat kawasan sekitar berstruktur tanah berlembah, sangat dekat dengan pola masyarakat pada era Jawa kuno saat membangun permukiman. (abi/tm)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here