Kepala Desa Sraten Rokhmad (kiri) saat meyerahkan bantuan BLT DD kepada warga penerima bersama Kepala Dispermasdes Kabupaten Semarang Heru Purwanto (kanan). FOTO:UNGARANNEWS

UNGARANNEWS.COM. TUNTANG- Pemerintah Desa Sraten Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang membagikan bantuan langsung tanai (BLT) dari Dana Desa untuk 106 warga desa setempat, kemarin.

Bantuan diberikan untuk membantu meringankan beban warga yang terdampak virus Corona (Covid-19) setelah mereka belum mendapatkan bantuan dari program lainnya.

Pembagian bantuan diadakan di halaman balai desa Sraten dihadiri Forkopimcam Tuntang, dan Kepala Dispermasdes Kabupaten Semarang, Heru Purwanto. Tampak warga antusias menerima bantuan dengan tertib dan lancar.

Kepala Desa Sraten Rokhmad mengatakan, pembagian bantuan di desanya tidak pernah ada gejolak karena sudah melakukan verifikasi terlebih dahulu melalui Satuan Gugus Covid-19 Desa Sraten yang dibentuk dengan SK Pemdes. Tugas mereka untuk mengidentifikasi calon penerima agar tetap sasaran.

“Penerima bantuan kita petakan sesuai kategori masing-masing. Tidak semua penerima memiliki tingkat keterdampakan pandemi Covid-19 yang sama. Ada yang terdampak 100 persen, ada yang 75 persen, 50 persen dan 25 persen. Kita kategorikan untuk memilah bentuan bantuan yang akan diterima,” ujarnya kepada UNGARANNEWS.COM seusai penyerahan bantuan.

Disebutkan, bantuan untuk masyarakat tidak mampu dan terdampak Covid-19 ada beberapa macam diantaranya Bantuan Pangan Nontunai (BPNT), Program Keluarga Harapan (PKH), Bantuan Sosial Tunai (BST), Bantuan Langsung Tunai (BLT) dari Kemensos atau pemerintah pusat, Jaringan Pengaman Sosial (JPS) dan Bansos sembako dari APBD Kabupaten Semarang dan dari Propinsi, dan BLT DD yang diambilkan dari Dana Desa.

“Masing-masing program bantuan kita sesuaikan dengan kategori penerima. Mana yang terdampak 100 persen kita utamakan. Warga kita jelaskan sumber bantuan berbeda-beda, begitu juga penerima disesuaikan kebutuhannya,” jelasnya.

Disebutkan, warga Sraten penerima bantuan keseluruhan berjumlah 700 orang. Diantaranya yang belum mendapatkan bantuan dari program lain, padahal sangat membutuhkan mereka mendapatkan bantuan BLT DD. Sesuai amanat UU dana BLT DD hanya digunakan sebagai jurus terakhir (sapu jagad) setelah mereka tidak terdata dalam menerima BPNT, PKH, BLT dari Kemensos, padahal sangat membutuhkan bantuan.

“Warga sebelumnya kita jelaskan bahwa nilai bantuan BPNT, BST, BLT maupun BLT DD sebenarnya sama. Seperti BPNT dengan durasi pemberian Rp 200.000 kali 9 bulan seluruhnya sebanyak Rp 1.800.00,- sama dengan nilai BST, BLT, dan BLT DD sekali penyaluran Rp 600.000, – kali 3 bulan ketemunya juga sama yakni Rp 1.800.000,” urainya.

Adanya pemahaman demikian warga penerima di Desa Sraten saling mengerti dan tidak iri. Penerima mendapatkan haknya sesuai tingkat kebutuhannya yang sebelumnya dilakukan verifikasi oleh Gugus Tugas Covid-19 Desa.

Seperti warga yang terdampak sekitar 25 persen dialihkan mendapatkan bantuan bansos sembako. Pembagian melalui verifikasi secara transparan melibatkan seluruh unsur masyarakat hingga tepat sasaran.

“Bantuan BLT DD kami bagikan merupakan putaran kedua. Sebelumnya bantuan dari Pemkab sekali putaran sudah kita bagikan, sisa data di Pemkab warga yang belum mendapatkan, kita alihkan ke bantuan Pemprov untuk mendapatkan JPS yang akan ditambah dua kali oleh pak Gubernur. Ada tambahan lagi kemarin 3 kali, tapi kami hanya mengajukan 84 KK yang terakhir karena data penerima sudah habis,” tandasnya.

Kepala Dispermasdes Kabupaten Semarang Heru Purwanto mengatakan, mengapresiasi kinerja pemdes Sraten membagikan bantuan dengan melibatkan unsur masyarakat dan transparan. Dengan demikian tidak ada gejolak di masyarakat.

“Kita harapkan bantuan dapat mengurangi beban penerima yang terdampak pandemi Covid-19, pergunakan untuk tetap stay at home dengan ketersediaan pangan bantuan pemerintah. Jika keluar rumah tetap pergunakan protokoler kesehatan, semoga pandemi segera berlalu,” ujarnya. (abi/tm)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here