
UNGARANNEWS.COM. DEMAK– Melihat bunga dan dedaunan kering yang berserakan dibuang menjadi sampah membuat tangan Andra Fahreza (24) warga Desa Kalikondang, Kecamatan Demak, Kabupaten Demak, gatal untuk mengelolanya.
Hasilnya, bunga dan kering tersebut bisa disulap menjadi produk kerajinan tangan yang menarik, bernilai seni tinggi dan memiliki nilai jual. Berbagai hiasan, seperti buket, dekorasi rumah dan kamar, hingga frame foto, bisa tercipta dari bunga dan daun kering.
Diliris dari humas Pemkab Demak, Andra menyampaikan untuk membuat kerajinan tersebut diperlukan bahan baku dari daun tanaman kering, yakni daun jagung, biji pinus, daun palem, gandum, padi, dan cantel.
Bahan baku yang digunakan dibeli langsung dari petani lokal maupun di luar Demak, seperti Kabupaten Karanganyar, Lawu, Jepara, dan Surakarta. Namun, selama masa pendemi ini, dia sulit mencari bahan baku, karena adanya pembatasan kegiatan di beberapa wilayah tersebut.
Ditambahkan, usaha yang sudah digeluti bersama timnya selama enam bulan terakhir, juga melayani pemesanan produk sesuai keinginan customer. Namun, dia juga menyediakan produk jadi yang ada di rumah sekaligus galeri seni miliknya.
”Customer bisa request pesanan yang diinginkan, sehingga ada rasa kepuasan bagi yang memesan. Harga yang kami tawarkan mulai dari Rp30.000 hingga ratusan ribu (rupiah), tergantung kesulitan dalam proses pengerjaannya dan berapa banyak bahan yang dibutuhkan,” jelasnya.
Selain warga lokal, lanjutnya, melalui pemasaran online, produk kerajinannya juga sudah merambah ke beberapa wilayah, seperti Jakarta, Yogyakarta, Surabaya dan Bogor.
“Pemasaran kita lakukan melalui media online, seperti instagram, facebook, whatsapp, dan berbagai marketplace lainnya,” lanjut Andra. (hms/tm)