
UNGARANNEWS.COM. KANTOR BUPATI- Jumlah kasus pasien Covid-19 di Kabupaten Semarang terus meningkat, data terkonformasi hingga Senin (7/12/2020) pagi pasien virus Corona di Kabupaten Semarang sudah mencapai 3.364 orang.
Jumlah tersebut diperkirakan akan terus meningkat, Pemkab Semarang belum menemukan standar pencegahan dan penanganan strategis hingga ke tingkat perdesaan. Terlebih lagi, seluruh rumah sakit rujukan yang ditunjuk Pemkab sudah tidak mampu menampung (overload) pasien.
Plh Sekda Kabupaten Semarang Valeanto Soekendro mengatakan, rumah sakit rujukan yakni RSUD dr Gondo Suwarno Ungaran dan RSUD dr G Mangunkusumo Ambarawa sudah tidak mampu menampung pasien yang terkonfrmasi virus Corona.
“Ya, rumah sakit (RSUD Ungaran dan RSUD Ambarawa, red) penuh. Kapasitas sudah full. Piye carane (bagaimana caranya, red),” ujarnya kepada UNGARANNEWS.COM di ruangannya, pekan kemarin. Baca Juga: 1.109 Orang Positif Covid-19, Bupati Sebut Paling Banyak Klaster Pasar
Upaya penanganan pasien, menurut Kendro, warga yang saat ini terkonfirmasi virus Corona dianjurkan menjalani isolasi mandiri di rumah masing-masing dengan mengobatan dari dokter. Pemkab juga menyerahkan penanganan mereka ke desa dan kelurahan masing-masing.
“Kita serahkan Kepada Desa (Kades) sudah ada surat edaran dari Satgas Covid-19 dan Keputusan Bupati tentang pembentukan Satgas sampai tingkat desa RW/RT. Termasuk kebutuhan pokok sehari-hari mereka, kan sudah ada program Jogo Tonggo dari pak Gub (Ganjar Pranowo, red),” jelasnya.
Disebutkan, salah satu peningkatan kasus Corona berasal dari kluster rumah tangga. Pasien yang tertular banyak ditemukan karena dari anggota keluarganya sendiri. Upaya pencegahan, pihaknya menyarankan masyarakat selalu mematuhi protokol kesehatan (prokes), terutama saat berpergian keluar rumah.
Upaya lain, pihaknya akan menyiapkan rumah singgah baru, dalam waktu dekat diperkirakan sudah bisa ditempati. Hanya saja Kendro tidak menyebut secara pasti lokasi rencana tempat singgah tersebut. Sedangkan, dua rumah singgah yakni Bapelkes Provinsi Jateng di Suwakul, Ungaran Barat, dan gedung Diklat BKKBN Ambarawa juga sudah overload.
“Lokasi tempat singgah baru ada deh,” ungkapnya. Baca Juga: Total 40 Warga Bandungan Positif Covid-19, Protkes di Tempat Umum Diperketat
Upaya isolasi pasien Covid-19, lanjut Kendro, Pemkab Semarang sudah mengirim surat ke Gubernur dan Dinas Kesehatan Jawa Tengah untuk bisa menggunakan rumah singgah terpadu yang lokasinya berada di luar Kabupaten Semarang.
“Mau diberikan dimana kita terima, di ESDM, Hotel Kesambi Boyolali atau Asrama Haji Donohudan. Pasien Covid-19 yang nantinya dibawa ke sana (keluar daerah, red) ya sudah risikonya,” tandasnya.
Ketua Komisi D DPRD Kabupaten Semarang, Pujo Pramujito menyayangkan kinerja Satgas Covid-19 Kabupaten Semarang yang diketuai Bupati Semarang H Mundjirin. Bupati yang kini istrinya (Hj Bintang Narsasi, red) mencalonkan diri sebagai Calon Bupati (Cabup) Semarang itu dinilai tidak fokus menjalankan tugas pencegahan dan penaganan virus Corona.
“Selama ini Bupati sibuk keliling menyerahkan bantuan sambil mengkampanyekan. Rakyat meradang Bupati tidak peduli. Kami mendesak Bupati segera mengambil solusi strategis. Covid-19 di Kabupaten Semarang sudah merajalela, RSUD rujukan sudah full tidak menampung, pasien Covid harus inden dan dirawat di IGD. Kondisi masyarakat semakin gawat,” tegasnya.
Sementara itu, informasi dari website resmi Pemkab Semarang https://corona.semarangkab.go.id/ menyebutkan data update Minggu (6/12/2020) pukul 16:00 WIB jumlah penderita Covid-19 tembus sebanyak 3.364 orang, bulan ini suspek sebanyak 46 orang, hasil laboratorium negatif 268 orang, masih dirawat 46, dan meninggal 96 orang. (abi/tm)