
UNGARANNEWS.COM. AMBARAWA- Pembangunan program KOTAKU (Kota Tanpa Kumuh) di Ambarawa sebelum pengerjaan terlebih dahulu dilakukan sosialisasi pada masyarakat setempat. Tepatnya, sosialisasi sekaligus orentansi pengerjaan sudah dimulai sejak bulan November 2020 lalu.
Hal itu terlihat dari papan pengumuman proyek tertulis awal pelaksanaan kontrak pada bulan November, meski pelaksanaan fisik baru dikerjakan pada bulan Januari 2021. Melalui sosialisasi diharapkan proyek didanai dari PUPR serta pernyataan dana APBD Kabupaten Semarang ini dapat berjalan lancar dengan melibatkan partisipasi masyarakat.
“Kontrak memang tercantum bulan November 2020, namun pengerjaan mulai bulan Januari 2021. Program KOTAKU bersinggungan langsung dengan masyarakat, jadi dibutuhkan sosialisasi yang matang pada masyarakat,” ujar Project Manager Program KOTAKU Ambarawa, Totok S kepada wartawan, kemarin.
Disebutkan, adanya pengerjaan diharapkan tidak sampai terlalu mengganggu aktivitas perekonomian kawasan setempat. Pasalnya, di sepanjang jalan terdapat toko-toko dan pasar tetap beroperasi meski berlangsung pengerjaan.
“Pekerjaan saat ini membuat gorong-gorong. Kita kerjakan dengan cekatan agar tidak mengganggu aktifitas warga. Contoh saja, usai dikeruk untuk gorong-gorong langsung kita tanam box culvert. Kemudian langsung kita tanam dan ratakan,” jelasnya.
Dijelaskan lebih lanjut, di atas gorong-gorong tersebut nantinya akan dibangun trotoar yang rapi dan indah. Sesuai perencanaan, di atasnya hanya diperbolehkan berdiri tiang listrik. Tidak diperbolehkan didirikan papan reklame atau tiang-tiang yang lainnya.
“Durasi pekerjaan kita laksanakan selama 360 hari dengan anggaran Rp 32.750.404.300,-, termasuk penataan jalan baru di belakang Pasar Projo,” tambahnya.
Diketahui, proyek pembangunan KOTAKU di Ambarawa dikerjakan PT Jaya Sempurna Sakti (JSS) dalam paket peningkatan kualitas permukiman kumuh kawasan Palagan Ambarawa. Tahap pertama menyasar kawasan Kelurahan Kupang atau Palagan Ambarawa dan sekitarnya.
Anggota Fraksi PDI Perjuangan DPRD Kabupaten Semarang The Hok Hiong mengatakan, Pemkab Semarang menyambut pembangunan KOTAKU di Ambarawa dengan menyiapkan berbagai perencanaan. Selain mensosialisasikan pada masyarakat juga berkoordinasi dengan pihak terkait untuk mengatur arus lalu lintas.
“Kita meminta Dinas Perhubungan dan Satlantas Polres Semarang mengatur arus lalu lintas, jika kondisi krodit karena ada pengerjaan jalur lalu lintas bisa diatur dengan sistem buka tutup. Jangan sampai proyek menimbulkan kemacetan, meski sudah dipasang rambu peringatan hindari jalan yang terkena pengerjaan,” ujarnya kepada UNGARANNEWS.COM, kemarin. (abi/her/tm)