MENGURAS: Petugas menunjukkan selang pompa untuk menguras embung Tosoro, Desa Jetak, Kecamatan Getasan saat pencarian seorang petani tenggelam. FOTO: IST/DOK. POLRES SEMARANG

UNGARANNEWS.COM, GETASAN– Curiga orangtuanya tidak kunjung pulang dari kebun cabe sejak sore, warga Kecamatan Getasan Kabupaten Semarang, Agus Asrori (33) mencari ayahnya, Subari (58). Tidak jauh dari kebun cabe ia menemukan kendaraan ayahnya dengan rumput yang diikat di atas sepeda motor, sabit dan galon bekas milik ayahnya.

Agus mencoba memanggil dan mengecek di embung Tosoro, namun tidak membuahkan hasil. Kecurigaannya semakin bertambah, ia lantas melaporkan ke perangkat desa selanjutnya meneruskan ke Polsek Getasan.

Kapolsek Getasan Iptu Ari Parwanto, Sabtu (20/7), korban Subari ditemukan tenggelam di embung tidak jauh dari kebun cabenya. Diduga korban yang tengah menyirami kebun cabe diduga terpeleset dan jatuh ke dalam embung saat mengambil air.

Kronologi kejadian dijelaskan, Subari warga Dusun Tosoro RT 15 RW 6 Desa Jetak Kecamatan Getasan. Di mana korban pamit dari rumah sekitar pukul 15.00 Wib menggunakan sepeda motor. Ia tengah bekerja menyirami kebun cabenya sembari mencari rumput pakan ternak.

“Menurut keterangan saksi yaitu anak korban Agus Asrori bahwa, ayahnya hingga pukul 18.00 Wib korban tidak kunjung pulang. Selanjutnya anak korban menyusul ke lokasi embung sekitar kebun cabe milik ayahnya, di lokasi saksi menemukan kendaraan ayahnya dengan rumput yang diikat di atas sepeda motor. Saksi sudah mencari namun tidak menemukan, kemudian melaporkan ke perangkat desa selanjutnya meneruskan ke Polsek Getasan,” ungkapnya.

Berkoordinasi dengan BPBD Kabupaten Semarang, Kapolsek didampingi Kanit Reskrim Polsek Getasan Ipda Agnes Eko Kristianto memantau langsung pencarian korban diduga tenggelam di dalam embung Tosoro.

Di embung yang diperkiraan seluas lapangan sepak bola mini ini, personel Polsek Getasan, petugas BPBD, Damkar dan warga melakukan upaya mengurangi debit air dengan membuka pintu embung, dan penyelaman di dasar embung sedalam 4 meter.

“Lapisan embung terbuat plastik tebal, dan terdapat jejak gesekan kaki, kami menduga korban terpeleset saat mengambil air untuk menyiram tanaman cabe miliknya,” jelasnya.

Masih menurut Iptu Ari, sekitar pukul 21.45 Wib korban berhasil ditemukan di dasar embung. Langsung dilakukan evakuasi selanjutnya dibawa ke Puskesmas Getasan, untuk dilakukan pemeriksaan atau visum luar.

“Bersama keluarga dan menurut keteranga pihak Puskesmas Getasan, dugaan korban meninggal karena tenggelam dan tidak ada tanda tanda kekerasan pasa tubuh korban,” jelasnya lagi.

Setelah mendapat penjelasan dari medis, pihak keluarga menerima meninggalnya korban dan menolak dilakukan autopsi dan membuat surat pernyataan menerima penyebab kematian korban dari kecelakaan saat bekerja menyirami kebun cabe. Jenazah korban langsung diserahkan kepada pihak keluarga untuk dimakamkan.

Kapolsek Getasan mengimbau kepada warga yang melakukan aktifitas berkebun untuk tidak melakukan aktifitas seorang diri. Agar saling menjaga satu sama lain saat bekerja di embung. Apabila terjadi hal hal yang sekiranya mengancam jiwanya ditolong oleh petani lainnya. (abi)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here