Oleh: Puji Harsono
Laboratorium Ekologi Manajemen dan Produksi Tanaman
Program Studi Agroteknologi, Fakultas Pertanian, Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta

SISTEM tanam di lahan pertanian secara monokultur dan di pekarangan berupa tumpang sari, optimalisasi lahan pekarangan dipelopori oleh Kelompok Wanita Tani (KWT) sebagai upaya mewujudkan ketahanan pangan di desa yang meliputi 3 aspek, yaitu: ketersediaan, keterjangkauan dan pemanfaatan pangan seperti yang diamanatkan dalam Program Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi yang tertuang dalam Kepmen Nomor 82 Tahun 2022 Tentang Pedoman Ketahanan Pangan di Desa.

Penerapan ecofarming menggunakan pendekatan ekologi dalam budidaya cabai yang dirancang untuk melestarikan keanekaragaman hayati dan konservasi sumberdaya alam dengan memanfaatkan mulsa jerami, pupuk organik ekskreta ternak, aplikasi fungi mikoriza arbuskula (FMA) sebagai pembenah tanah dan nano biopestisida serai wangi sebagai pengendali organisme pengganggu tanaman serta sanitasi lingkungan lahan cabai.

Pupuk kandang yang matang secara alami telah banyak digunakan pada budidaya berbagai tanaman hortikultura, dan telah diketahui sebagai bahan organik yang dapat digunakan untuk memperbaiki sifat fisik, kimia, dan biologi tanah. Inokulasi FMA mampu meningkatkan absorpsi di daerah perakaratan tanaman, meningkatkan ketersediaan nutrisi, absorpsi posfor (P) dan ketersediaan air sehingga tanaman lebih tahan terhadap cekaman air. Nanoteknologi biopestisida mampu larut dan terserap secara merata pada tanaman sehingga efektif menurunkan intensitas penyakit. Pengembangan formulasi pestisida berbasis nanoteknologi bertujuan untuk melepaskan bahan-bahan aktif dalam jumlah yang diperlukan dan cukup dalam merespon pemicu lingkungan dan tuntutan biologi melalui mekanisme pelepasan terkontrol.

Aplikasi pupuk kandang dalam budidaya cabai dapat meningkatkan kesuburan tanah dan biodiversitas mikro-organisme tanah, memperbaiki struktur tanah melalui penambahan bahan organik yang dapat memelihara air tanah, meningkatkan volume perakaran tanaman serta menyediakan makro-mikronutrien tanah. FMA yang diinokulasikan dosis 10 g per tanaman cabai meningkatkan pertumbuhan dan hasil cabai sebagai hasil dari kolonisasi hifa pada rizosfir yang dapat meningkatkan ketersediaan posfor dan kalium yang berperan dalam pembentukan buah. Lebih lajut Dhumal dan Shinde (2020), kecukupan posfor mampu memacu pertumbuhan akar, mempercepat pembungaan dan pematangan buah akibat dari meningkatnya laju fotosintesis. Nanoteknologi berpotensi tinggi mendukung sistem pertanian berkelanjutan, sedangkan

Duhan et al. (2017) menyatakan bahwa nanoteknologi merupakan perspektif baru pertanian yang tepat. Menurut Worrall et al. (2018) nanoteknologi dapat menawarkan keuntungan bagi pestisida seperti meningkatkan toksisitas, meningkatkan umur simpan, dan meningkatkan kelarutan dalam air pestisida yang sulit larut. Septariani et al., 2020 melaporkan bahwa pengendalian aphid dengan nanopestisida minyak serai wangi berhasil menurunkan kehilangan hasil cabai merah hingga 79%. Hasil cabai yang disemprot nanaobiopestisida menyak serai wangi dapat ditingkakan sebagai hasil penurunkan populasi aphid, penurunan intensitas gejala virus kuning, Penurunan intensitas virus lebih dari 50%.

Universitas Sebelas Maret melalui pengabdian kepada masyarakat dalam program kemitraan masyarakat (PKM UNS 2024) telah berperan aktif dalam mendampingi kelompok wanita tani di Desa Kepuh, Kabupaten Sukoharjo untuk memanfaatkan lahan pekarangannya secara optimal, salah satunya adalah penerapan ecofarming pada budidaya cabai yang berkelanjutan untuk mendukung pemerintah kawasan rumah pangan lestari. Transfer Ipteks penggunaan pupuk kandang matang, fungi mikoriza arbuskula dan nanobiopestida minyak serai wangi dalam budidaya cabai di kebun demplot KWT memberikan manfaat; (1) meningkatkan pertumbuhan, perkembangan dan hasil cabai yang ramah lingkungan, (2) meningkatkan efisiensi biaya usaha tani cabai, (3) pemanfaatan lahan pekarangan lebih optimal, (4) meningkatkan pendapatan keluarga. (*)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here