Petugas medis ambulan berpakaian APD bersama petugas kepolisian mendatangi lokasi untuk menolong pemudik yang mencoba bunuh diri. FOTO:ISTIMEWA

UNGARANNEWS.COM. BLORA- Warga di lingkungan Cepu Kidul Kelurahan Cepu Kecamatan Cepu, Kabupaten Blora dikejutkan dengan aksi percobaan bunuh diri seorang pria pada Selasa (21/4) sekitar pukul 14.30 wib.

Polisi menyebut pihak keluarga takut terpapar virus Corona (COVID-19) karena pria ini pulang dari Surabaya.

“Korban ber-KTP Surabaya dan saat akan pulang ke rumah keluarganya di Cepu ditolak. Karena korban datang dari Surabaya, yang merupakan wilayah yang ada kasus virus Corona,” kata Kapolsek Cepu AKP Agus Budiyana saat dimintai konfirmasi, Selasa (21/4/2020).

AKP Agus menjelaskan korban yang mengenakan sepatu, baju lengan panjang, dan celana hitam tersebut tampak tergeletak di trotoar jembatan Bengawan Solo, Cepu, sekitar pukul 14.30 WIB tadi. Lokasi itu berada di perbatasan Jawa Tengah dan Jawa Timur.

Saat ini korban masih mendapat perawatan di RSU Cepu.

“Korban menderita luka di lengan tangan dan dirawat di rumah sakit Cepu,” ujar Agus.

Kejadian ini, AKP Agus Budiyana menjelaskan, di balik penolakan korban yang dikhawatirkan membawa virus corona lantaran datang dari zona merah, ternyata di sisi lain ada permasalahan pribadi antara korban dengan istrinya.

“Jadi korban ini asli Surabaya namun punya istri dan seorang anak di Karangboyo. Pernikahannya secara siri,” kata Agus saat dihubungi Kompas.com, Selasa malam.

Menurut Agus, akhir-akhir ini biduk rumah tangga korban dengan istrinya kurang harmonis lantaran korban tidak memiliki riwayat pekerjaan yang jelas. Di samping itu, warga juga merasa tak nyaman dengan keabsahan pernikahan keduanya.

Amarah pun kian memuncak ketika korban justru mendatangi istri dan anaknya di tengah situasi pandemi Covid-19.

“Jadi keluarga dan warga mengusir korban karena takut corona. Namun di sisi lain istrinya juga menolak korban karena persoalan asmara yang kurang harmonis. Warga pun juga tak nyaman dengan pernikahan siri tersebut, ” ungkap Agus.

Penolakan itu memicu rasa kekecewaan korban hingga berujung nekat mengakhiri hidup dengan menenggak cairan deterjen dan menyayat nadi tangannya dengan benda tajam.

Sementara itu, menurut saksi mata, korban berusaha bunuh diri. Mengetahui peristiwa tersebut, warga segera melapor ke polisi.

Polisi dan petugas medis langsung menuju lokasi kejadian untuk melakukan pertolongan. Tampak petugas medis memakai alat pelindung diri (APD) lengkap. Korban segera dilarikan ke rumah sakit ke RSUD Cepu untuk mendapatkan pertolongan.

Belakangan korban diketahui bernama Muhamad Irfan Arif (38) warga jalan Blauran V/10 RT 1 RW 6 Kelurahan Genteng Kecamatan Genteng Surabaya.

Menurut saksi mata Yeyen warga Nglajo, korban berusaha bunuh diri dengan meminum cairan deterjen dan menyayat lengan tangan kanannya.

Mengetahui peristiwa tersebut,warga segera laporan ke tim medis dan Satpol PP Kecamatan Cepu.

“Korban langsung ditolong petugas berpakaian APD dibawa ambulan ke rumah sakit Cepu, ” ujar Yeyen. (dbs/tm)

 

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here