Menag Fachrul Razi. FOTO:DETIK

UNGARANNEWS.COM. JAKARTA- Pemerintah melarang masyarakat mudik atau pulang kampung Lebaran tahun ini. Pelarangan ini dilakukan agar penyebaran COVID-19 dapat ditekan.

Pekerja di bidang transportasi darat khawatir dengan adanya larangan tersebut. Ketua Bidang Angkutan Penumpang DPP Organda, Kurnia Lesani Adnan menjelaskan saat ini ada sekitar 130.000 orang yang masih bekerja dari 1,3 juta yang tercatat.

Sani menyebut hingga saat ini perusahaan bus dan angkutan lain belum mengambil langkah pemutusan hubungan kerja (PHK) sepihak terhadap pegawainya.

“Sampai saat ini kami belum mengambil langkah ini (PHK dan dirumahkan). Kami masih jaga sesuai dengan kemampuan kami,” kata Sani saat dihubungi detikcom, Selasa (21/4/2020).

Dia mengungkapkan, saat ini para perusahaan sedang memikirkan bagaimana caranya untuk bertahan dari tekanan pandemi ini.

“Pertanyaannya sekarang adalah, sejauh mana kami mampu bertahan,” jelas dia.

Apalagi untuk bus pariwisata yang memang sudah tidak beroperasi sejak akhir Februari dan Maret benar-benar tidak ada perjalanan.

Sani mengharapkan pemerintah bisa benar-benar juga memperhatikan para pekerja di sektor transportasi darat ini.

Larangan mudik menurut alasan pemerintah dikarenakan wabah Corona yang semakin menggawat di sejumlah daerah Indonesia. Upaya ini untuk memutus rantai penyebaran Corona di Indonesia.

Menteri Agama (Menag) punya pandangan sendiri terkait fenomena mudik di tengah pandemi COVID-19.

Menurut Fachrul Razi mudik tahun ini akan lebih banyak mudarat karena dilakukan di tengah wabah virus Corona. Karena itu Fachrul meminta seluruh masyarakat mengikuti saran pemerintah untuk tetap berada di rumah saja.

“Jadi ya kita tetap melaksanakan puasa wajib dengan sebaik-baiknya sesuai dengan kemampuan kita, tapi kita di rumah saja, nggak usah mudik. Karena mudik itu selalu kita garis bawahi, memang mudaratnya lebih banyak di situasi saat ini,” ujar Fachrul dalam konferensi video seusai rapat terbatas dengan Presiden Jokowi, Selasa (21/4).

“Mulai tanggal 24 ini kita gunakan pelarangan karena kalau sudah jelas lebih banyak mudaratnya dibanding manfaatnya harus dilarang agar bisa dengan ibadah dengan tenang dan aman,” imbuh Fachrul

Fachrul menjelaskan mengapa mudik tahun ini jika dilakukan membawa kerugian dikarenakan khawatir saat salah seorang warga mudik ke kampung halamannya, kemudian membawa virus untuk warga yang dikampungnya. Dia juga meminta keluarga yang berada di kampung untuk tetap menjaga diri dan menjaga kebersihan agar terhindar dari virus.

“Kita mudik tanpa kita sadari membawa benih-benih virus ke kampung. Di kampung kita juga harus diisolasi, kemudian benih yang kita bawa bisa menularkan orang tua kita, saudara kita di kampung yang akhirnya mudaratnya lebih banyak dari manfaatnya,” jelas Fachrul. (dtc/tm)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here